Wednesday, October 27, 2010

Malu dong sama Mahasiswa BSI .....


Foto bareng Pak Islah BSI &  mas Hafiz Jasuke

Minggu kemaren kami dari komunitas tangan diatas yang diwakili oleh teman-teman KOMPAK (komando lapak) mendapat tugas untuk sharing dan mentoring dikampus Bina Sarana Informatika

Adapun teman-teman tersebut antara lain Mas Arys Bakso Bakar, Pak Rawi PRAKOM, Mas Gilang dan mbak Fitri D'cup Corner, Pak Ichsan Sabri, Mas Hafiz Jasuke, Pak Teten Bakmi Sarjana, Mas Anggara Warung Bakso Mandiri dll.

Senang sekali kami melihat generasi muda yang sangat bersemangat dan sangat antusias mengikuti kegiatan mentoring.

Ada yang sudah memiliki bisnis bahkan sudah cukup besar namun secara umum masih didominasi oleh orang-orang muda yang potensial menjadi besar dimasa depan

Permasalahan yang muncul masih diseputar kebingungan menentukan bisnis yang tepat karena banyaknya pilihan maupun tidak fokus
Namun setelah kita mentoring dan langsung ditantang untuk action, mereka langsung bersemangat dan bahkan ada yg langsung memulai bisnis hari itu juga

Lalu...kalau mahasiswa bisa
Apakah karyawan mau kalah dengan juniornya (mahasiswa) he..he..
Asal jangan alasan "ngalah" yang dipakai

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com

Sunday, September 26, 2010

Jangan Tersesat jadi Entrepreneur

 Beberapa hari yang lalu
Saya mendapat kunjungan seorang kawan lama yang saat ini masih bekerja disebuah perusahaan consumer goods di Surabaya

Kebetulan saya sedang berada di pabrik yang sekaligus merupakan kantor Imucu didaerah Sidoarjo.
Teman saya inipun bercerita tentang karirnya saat ini
Terus terang saya dibuat kagum dengan pencapaian yang telah dilakukannya
Setelah agak lama, akhirnya dia mengungkapkan kegalauan dan keraguan yang ada dipikirannya
Yakni menimbang antara mau terus berkarir atau merubah haluan jadi seorang entrepreneur

Kami saling bertukar pikiran dan yang membuat menarik adalah....
Teman saya ini tidak mempunyai rencana yang matang mengenai rencananya untuk berpindah menjadi seorang entrepreneur

Dan ini sering dialami oleh banyak karyawan yang ingin berpindah kwadran menjadi Self Employee, Business Owner maupun Investor (menurut Robert Kiyosaki)

Jangan menjadi orang yang tersesat

Karena pada intinya, kita bekerja adalah untuk menjemput rejeki
Tidak jadi masalah apakah anda berstatus seorang karyawan maupun entrepreneur
Tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk

Tidak usah ikut-ikutan aliran yang justru menyesatkan dengan menyuruh keluar kerja sekarang juga dll

Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan istri, keluarga dan lebih baik kalau anda berkonsultasi pada ahlinya

Kalau anda ingin karir sering-seringlah berkonsultasi dengan atasan atau senior anda
Kalau anda ingin menjadi entrepreneur maka belajarlah pada entrepreneur yang terbukti berhasil ditempat anda

Tidak usah malu apalagi sungkan
Karena malu tidak menguntungkan anda pada situasi seperti ini

Teliti dan pelajari terlebih dahulu sebelum memutuskan
Lebih aman dan terukur
Karena tidak menjamin, bahwa menjadi entrepreneur anda akan lebih baik

Jangan tersesat!!!

Salam Hangat

Fatchur Rozi
Owner Imucu
www.imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Wednesday, September 8, 2010

Cara Aman beralih dari Pegawai menjadi Entrepreneur (tanpa diomeli istri & mertua)

 Pernahkah anda bimbang antara terus menjadi pegawai atau mulai berbisnis dan menjadi entrepreneur???

Saya pernah mengalaminya....

Namun bagi sebagian orang proses perpindahan ini bisa menjadi hal yang sangat rumit
Akhirnya bisa ditebak....sampai saat ini mereka masih menjadi pegawai

Namun kini jangan khawatir
Saya memiliki resep ampuh membasmi kuman dan penyakit "TAKUT" ini

Mulailah berbisnis ketika masih menjadi karyawan
Di komunitas tangan Diatas kami menyebutnya "Amphibi"
Karena golongan ini masih berstatus sebagai pegawai tapi sudah mulai nyemplung punya usaha sendiri

Porsinya tentu lebih besar tanggungjawab sebagai pegawai
Karena anda masih dibayar untuk bekerja
Lakukan bisnis diluar jam kerja atau diwaktu libur

Tips ketika menjalani proses awal ini : 
Berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya sudah mulai menghasilkan uang
Dengan semakin besarnya ukuran bisnis anda 
Gejala awal anda sudah mulai terinfeksi virus "akan kaya" mulai terlihat

Gejala awalnya adalah anda dituntut untuk lebih berkonsentrasi pada bisnis yang sedang berkembang ini
Efeknya......anda sudah mulai tidak fokus dalam bekerja dikantor

Namun tenang saja....ini normal, karena kita semua mengalaminya

Tips ketika menjalani proses pertama ini : 
Tetap berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang semakin besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah mulai hampir sama dengan gaji yang anda terima dikantor)
Tentu istri anda semakin senang bukan :):):)

Gejala kedua
Prestasi dikantor semakin menurun
Bahkan ada yang sampai mendapat Surat peringatan dari perusahaan

Tetap tenang.....karena ini juga normal
Ini tandanya virus sudah semakin menjalar ditubuh anda

Tips ketika menjalani proses kedua ini : 
Tetap berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang tambah besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah sama dengan gaji yang anda terima dikantor atau bahkan lebih)
Dalam tahap ini Istri sudah bisa menikmati apa yang selama ini ingin dilakukannya tanpa takut gaji habis :):):)
Karena dia menerima uang 2 kali lipat dari biasanya  (1 dari gaji &  dari bisnis)

Gejala ketiga
Anda sudah tidak bisa melakukan pekerjaan kantor 
Karena Seluruh fokus anda adalah kebisnis yang semakin besar

Tips ketika menjalani proses ketiga ini : 
Mulai bagi sebagian penghasilan dari wirausaha kepada istri dan untu anda tabung/mengembangkan usaha
Kini  istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah melebihi dari gaji yang anda terima dikantor (bisa 2-3 kali lipat)

Dalam tahap ini 
Gantian Istri anda yang meminta waktu lebih untuk menikmati hasil bisnis bersama keluarga
 Justru istri yang menyuruh anda untuk resign

Inilah waktunya bagi anda untuk mempersiapkan surat resign
Dan bicara dengan atasan anda

Dan bulan berikutnya....
SELAMAT......anda sudah resmi diwisuda menjadi seorang entrepreneur

Selamat menikmati dunia yang berlimpah dengan segala tantangan dan kenikmatan yang seimbang

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
www.imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Temanku....Mau Naik Kelas

Pada pertengahan bulan puasa kemarin
Saya menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal
Betapa kagetnya saya ketika mengangkat telepon tersebut.

Ternyata, sipenelepon adalah teman semasa kuliah di UMM Malang.
Singkat cerita, kamipun bertemu keesokan harinya di salahsatu Outlet Imucu didaerah Bekasi.

Teman saya ini bercerita banyak tentang kisah hidupnya

Dia adalah seorang pengusaha yang bermitra dengan temannya untuk membuka usaha dibidang Travel dan selular didaerah Malang
Travel sudah cukup maju dengan memiliki beberapa unit bus dan mobil untuk disewakan 

Boleh dibilang usaha teman saya ini cukup cepat berkembang
Dan dia menikmati hasil jerih payah dari usaha yang telah dibangunnya

Gaya hidupnya berubah dengan membeli mobil terbaru serta menyewa kantor ditempat keramaian

Rupanya...
Teman & saudara yang mengetahui kesuksesan ini, akhirnya mulai ikut bergabung dengan menyetor dana untuk dikelola oleh teman saya ini

Teman saya senang saja ada yang memberi modal untuk mengembangkan usaha
Sebagai seorang pengusaha dia memberikan keuntungan setiap bulannya kepada para pemodal

Bulan berlalu dan tahun berganti
Keadaan mulai berubah ketika teman saya ini baru pulang berlibur dari Bali bersama keluarga selama beberapa minggu

Setelah sampai di Malang, seperti biasa teman saya ini mengunjungi kantornya pada keesokan harinya

Namun betapa terkejutnya ketika dia melihat kantornya kosong melompong
Dia tidak melihat satu unitpun kendaraan dikantornya itu

Dan ketika dia masuk kedalam ruangan tidak ada satu orangpun didalamnya

Rupanya, partnernya yang mengelola travel telah menjual seluruh aset perusahaan dan kabur entah kemana
Teman saya inipun langsung mencari informasi dimana parternya tersebut

Semua telepon yg dihubungi nonaktif dan ketika berkunjung kerumahnya juga kosong

Singkat cerita....

Teman saya ini tetap memberikan keuntungan pada para pemodal yg belum mengetahui bahwa usahanya telah bangkrut

Seluruh hartanya telah terjual ludes, termasuk tv dan hampir seluruh perabot rumah yang dimilikinya

Namun akhirnya, ketahuan juga bahwa teman saya ini sudah tidak mampu lagi mengembalikan pinjaman yang telah masuk

Beberapa orang mengerti kondisi teman saya ini, namun ada juga yang tetap ngotot untuk minta dananya karena dana yang disetor adalah hasil pinjam ke bank

Karena sudah tidak tahan dengan kondisi ini, teman sayapun pergi ke Jakarta dan salahsatunya bertemu dengan saya

Kami banyak berdiskusi, dan dia memutuskan untuk ikut membantu saya di Jakarta

Sebagai seorang teman dan sesama entreprenur  tentu saja saya senang sekali  membantu
Karena saya memiliki keyakinan bahwa teman saya ini akan segera bangkit apabila ada yang memberinya kesempatan

Meskipun uang yang diterimanya tidak sebesar semasa dia jadi seorang pengusaha
Tapi dalam waktu dekat dia kan menjadi seorang entrepreneur yang jauh lebih hebat dari sebelumnya

Jadi......

Nikmati dan jalani ujian ini temanku
Ketahuilah......sebentar lagi kamu naik kelas!!!

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
Owner imucu
www.imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Sunday, August 15, 2010

Pelajaran dari Pak LISIDU

Hari ini saya mendapat kabar bahwa guru entrepreneur saya Pak Lisidu pemilik Sate LISIDU Surabaya (yang konon sate termahal) telah wafat.
Terus terang, saya sedih dan merasa kehilangan. 

Sosok sederhana Pak Lisidu memberikan begitu banyak pelajaran kepada saya serta teman-teman SEC (Surabaya Entrepreneur Club) yang kenal begitu dekat dengan beliau. 

Dimata saya, Pak Lisidu adalah seorang entrepreneur Sukses namun menjalani keseharian hidup yang sangat sederhana.

Bagaimana tidak, meskipun sudah bergelimpahan harta dan sempat diundang ke Istana Presiden. 
Hampir setiap hari Pak Lisidu masih nongkrong disebelah restorannya yang megah dibilangan Barata Jaya Surabaya. Bukannya berkantor megah disebelah restoran, namun beliau "cangkru'an" sambil ikut jaga parkir di restoran itu.

Bahkan banyak pengunjung yang tidak menyadari bahwa yang jaga parkir itu adalah pemilik dari restoran itu.
Namun saya masih ingat pesan beliau waktu itu kepada kami yang masih baru memulai berwirausaha.
"Jangan alergi berpakaian rapi dan bersepatu"

Waktu itu beliau sedih melihat para pemuda pemula seperti kebanyakan dari kami yang sudah bercita-cita untuk selalu bercelana pendek. Lucu juga kami waktu itu, usaha belum sukses .....eeh....malah sudah sombong.
Lalu beliau melanjutkan, karena kita para pengusaha harus menyesuaikan kondisi dengan lingkungan baru kita.

Sampai saat ini, saya masih mengikuti saran beliau ini. 

Disaat santai saya menggunakan kaos oblong dan celana jeans kesayangan saya. Namun dikala resmi saya lebih memilih menggunakan baju batik dan celana bahan serta tidak lupa sepatu selalu ada dibagasi mobil saya.

Selamat jalan Pak Lisidu, Semoga segala amal dan perbuatan yang telah diberikan diterima disisi-Nya Amin.

Sang Pembelajar ,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com

PROBLEM KARYAWAN MEMULAI USAHA



Sumber foto : http://bisnisukm.com

Seringkali saya berdiskusi dengan teman-teman yang masih bekerja mengenai kendala mereka dalam memulai usaha sendiri. Dari sekian orang ternyata masalah yang dihadapi kok klasik dan umum, kenapa dikatakan umum karena rata-rata mengutarakan hal yang sama.

Kalau dibuat list umumnya masalah yang dihadapi antara lain :

  1. Modal
  2. Waktu
  3. Tenaga/SDM
  4. Tempat

Ternyata masahnya cuma ada empat faktor. Rupanya inilah “MOMOK” yang selalu menghantui teman-teman dalam memulai usaha.

Namun masalah ini bisa diibaratkan sebagai puncak gunung es (Iceberg) yang terlihat hanya ujung permasalahannya saja. Tapi tidak pernah ketemu dengan inti dari permasalah yang dihadapi.

Kalau inti permasalahan sudah dapat ditemukan dan diidentifikasi dengan jelas maka solusi akan dapat dengan mudah ditemukan.  

Hal ini wajar terjadi pada seorang karyawan. Dan jangan takut, karena bukan hanya anda yang mengalaminya tapi semua orang didunia ini juga mengalaminya.

Kalau ini adalah masalah yang banyak terjadi dan dialami oleh hampir seluruh orang, lalu kenapa tidak ada yang mau memberi solusi untuk masalah ini? Sungguh menyedihkan bukan.

Masalah how to start sebenarnya gampang dilalui, “lalu bagaimana saya mesti memulainya?” jawabnya adalah “ACTION” sekarang juga.

Hampir disemua seminar kewirausahaan, keyword “ACTION” selalu didengaungkan. Namun setelah pulang dari seminar para peserta kembali bingung bagaimana untuk memulai action.

Ada yang ngomong “tinggal melangkah saja”, lalu ada juga istilah “Mulai dari yang kecil” dan masih banyak lagi.

Namun sepertinya paradog seperti ini sudah tidak berlaku untuk semua orang.

Ada “missing link” dari kata tersebut.

Setelah lama mencari, dan mulai merunut perjalanan bisnis baik dari diri pribadi maupun dari teman-teman pebisnis yang sudah sukses saat ini. Akhirnya ketemu juga kata tersebut.

Kata itu harus didukung oleh kondisi “Terpaksa” atau kalau boleh pinjam istilah dari Mas Jaya Setiabudi “Kepepet”. Jadi kalau dibuat rumus kurang lebih akan seperti ini T+Ac=S (Terpaksa + Action = Sukses)

Parameternya masih perlu ditambah dengan M (modal), & P (produk/jasa)
Jadi rumusnya T+Ac+M+P=S (Terpaksa + Action + Modal + Produk = Sukses)

Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa dengan otak kiri terkadang rumus membuat jadi mudah. Tapi bagi yang biasa pakai otak kanan mungkin rumus tidak penting, karena mereka akan langsung action begitu melihat kesempatan.

Namun intinya entrepreneurship itu dilakukan saja dan nikmati seluruh proses dan interaksi yang terjadi didalam melakukan bisnis sendiri. Tentu saja yang namanya usaha sendiri perlu “ekstra” baik lebih dari sisi pemikiran maupun tenaga.

Melangkah maju satu kaki dan diikuti dengan kaki lainya, maka kita akan bisa jalan. Sama halnya dengan memulai usaha, melangkahlah satu langkah maka anda akan berhasil memaluinya. Lalu ada pertanyaan “apakah semudah itu?” jawabnya “tentu saja, silahkan dicoba”.

Semoga Bermanfaat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com

Monday, August 9, 2010

MASA JADI KARYAWAN


 Penulis berdiri paling depan kanan

Pertamakali bekerja selepas lulus kuliah dari universitas Muhammadiyah Malang tahun 2004 saya langsung diterima bekerja pada salah satu perusahaan asuransi di asuransi Rama Surabaya.

Bangga rasanya hati ini bisa diterima disebuah perusahaan bahkan disaat saya belum diwisuda. Hanya dengan berbekal nilai transkrip yang memang memiliki rata-rata nilai bagus. Namun ini rupanya tak luput dari bantuan referensi untuk dapat bekerja diperusahaan ini.

Pada waktu itu saya tidak berpikir macam-macam, termasuk bagaimana cara diterima diperusahaan tempat saya bekerja. Pikiran saya yang penting diterima kerja Titik!.

Saya diterima sebagai seorang surveyor, dimana tugasnya mensurvey subyek yang akan masuk asuransi. Dengan berjalannya waktu saya mulai menyelidiki apakah saya memiliki kesempatan untuk dapat meraih jenjang jabatan yang lebih tinggi diperusahaan ini.

Saya baru mengetahui bahwa kesempatan untuk naik posisi paling cepat adalah melalui jalur management trainee. Dan saya masuk bukan melalui jalur tersebut, hitung-hitungan saya dalam waktu beberapa tahun kedepan saya hanya akan bertahan diposisi saat ini kecuali memiliki prestasi yang sangat menonjol baru mungkin akan direferensikan dan itupun masih harus bersaing dengan para management trainee yang memang disiapkan untuk menempati posisi tersebut.

Setelah menyadari butuh waktu yang lama untuk naik posisi, saya mulai melamar kebeberapa perusahaan yang kebetulan  membuka lowongan management trainee. Tak terhitung jumlah perusahaan yang saya lamar waktu itu namun hasilnya mulai kelihatan. Satu-persatu perusahaan tersebut mulai memanggil saya untuk tes masuk.

Beberapa perusahaan memang benar membutuhkan management trainee namun beberapa perusahaan saya anggap sebagai penipu karena membuka lowongan management trainee tapi tujuan sebenarnya adalah mencari dana untuk perusahaan sekuritas. Jadi berhati-hatilah para sarjana dan calon karyawan terhadap jebakan-jebakan ini.

Kalau boleh saya memberikan tips, lamarlah pekejaan hanya pada perusahaan yang anda kenal baik mereknya, produknya maupun perusahaannya. Karena perusahaan yang tidak jelas itu sangat banyak jumlahnya. Caranya mudah, lihat saja dari format iklan lowongan yang proposional, dan jelas identitas perusahannya.

Setelah memalui beberapa perusahaan kemudian saya pindah kerja di PT. Campina Ice Cream Industry sebuah perusahaan es krim yang banyak memberikan saya pelajaran dan networking mengenai dunia wirausaha.

Kali ini saya masuk dari jalur yang benar sebagai management trainee. Sebagai management trainee diharuskan memulai karir dari bawah dengan menjadi Sales sampai posisi madya telah saya alami. Segala macam pelatihan dan training telah saya dapatkan. Dan tidak lupa semua fasilitas mulai dari Asuransi bergengsi, mobil, rumah dll telah saya dapatkan.

Menjadi seorang profesional disebuah perusahaan tidak membuat saya puas. Karena itulah saya lebih memilih untuk menjadi seorang entrepreneur.

Pada masa kuliah sebenarnya saya sudah mulai tertarik dengan dunia entrepreneur. Dimulai ketika saya membaca buku dengan judul “Kalau mau kaya ngapain sekolah” dimana Purdie Candra menjadi salah satu narasumbernya. Namun semangat itu segera surut karena saya tidak memiliki referensi lain selain lulus dengan nilai bagus dan bekeja diperusahaan bonafit.

Harapan waktu itu, setelah diterima bekerja maka hidup kita akan menjadi jauh lebih baik. Namun kenyataan memang memberikan hasil yang berbeda dengan pemikiran kita. Hal utama yang dicari seseorang setelah bekerja tentu adalah uang.

Namun setelah ditelaah kembali dengan berapapun gaji yang kita terima, pada kenyataannya uang tersebut dengan cepatnya menguap dan ditengah bulan kita kembali harus berpikir keras agar dapat bertahan hidup sampai akhir bulan. 

Anda tahu mengapa demikian?

Karena pola pikir kita yang selalu berharap mendapatkan sebanyak-banyaknya dari sedikit pekerjaan yang telah kita lakukan. Terkadang harapan kita kurang realistis. Karena alam ini tidak bekerja dengan cara berpikir seperti ini.

Coba balik pola pikir anda, mungkin kurang lebih seperti ini.

Berikanlah sebanyak-banyaknya kepada perusahaan tempat anda bekerja tanpa berharap imbalan akan diberikan secara langsung, maka niscaya keajaiban akan datang. Just do it.....never complain. Berikan perusahaan kemampuan terbaik yang dapat anda berikan.




Think positive, kita banyak mendapat pendidikan dan networking yang sangat luas. Namun kalau anda tidak dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berkembang akan sangat disayangkan.

Jadi nikmatilah apapun pekerjaan anda saat ini, karena kepuasan itu bukan hanya diukur dari tebalnya dompet. Namun terselip dalam lubuk hati yang terdalam apabila kita dapat memberikan yang terbaik buat perusahaan yang telah menjadi bagian dari hidup kita dan keluarga.

So..enjoy your life.....

Semoga bermanfaat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com