Monday, March 30, 2009

Kekuatan Silaturahmi Sungguh Dahsyat

Sungguh indah apabila melayani sudah menjadi kebiasaan dan bukan merupakan kewajiban.

Silaturahmi menjadi pedoman utama dalam menjalankan bisnis, istilah melayani dengan hati rupanya menjadi ruh dari bisnis beliau.

Inilah pelajaran yang saya pelajari dari agen 005 TDA Cipasera pak Rujiyanto.

Rupanya, ketika kita ikhlas dan senang bersilaturahmi dengan saudara, teman dan bahkan terhadap orang yang baru kita kenal.
Sungguh telah terbukti bahwasanya silaturahmi memiliki kekuatan bagi yang menyenanginya.

Segala peluang kadang tanpa dinyana dan tanpa diduga akan hadir dengan silaturahmi.

Sungguh ternyata rahasia ini telah beliau pahami dan hayati serta dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. 

Apa yang terjadi.... usaha beliau tambah lancar, teman tambah banyak dan yang pasti bisnis mengalir seperti air bah.

Sukses terus Pak, terima kasih telah memberikan pencerahan pada saya.

Salah Dahsyat!!!

Fatchur Rozi
021-237-505-99
www.rajasendal.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com



Sunday, March 29, 2009

White Crater

Finally, rajasendal come to white crater Bandung. It's so beautifull and very excited.

Monday, March 23, 2009

Ketika Mantan Atasanku Datang... (inspirasi dari pak Hadi)

“Temen-temen minta tolong kebersihan hari ini di jaga sekali, barang-barang yang tidak rapi dan karung-karung yang berantakan minta tolong dibereskan, karena mantan atasan saya di kantor hari ini akan datang..” Itu salah satu pesan saya ketika brifing pagi pada hari Sabtu pagi.
“Hari ini salah satu kepala divisi Di Pabrik akan datang. “ kata saya menegaskan
 Entah angin apa yang membawa beliau mau berkunjung, yang pasti ini sebuah kehormatan.
“Jabatan bos yang mau datang itu general manager. General manager itu orang yang membawahi manager-manager. Dulu di kantor posisi terakhir saya assisten manager, jadi masih dibawah manager, jadi kalian bisa bayangin kayak apa orang ini...” Kata saya..
“Pasti orang besar dan gajinya gede pak ya...”tanya salah satu rekan.
“Iya..gede lah...motor kamu yang nicil sampai 36 bulan itu sanggup dia beli cash 2-3 unit setiap bulan dan akhir tahun dia mendapat hadiah bonus yang barangkali bisa dipakai buat beli motor-mu 10-20 sekaligus..!” hahaha....mereka geleng-geleng...kok ada orang seperti itu...pikir mereka....
Dan tepat jam 14.00 (bener-bener on time seperti janjinya) beliau datang...saya tersenyum geli melihat respon temen-temen, mungkin tidak seperti yang digambarkan mereka, ternyata sosok mantan bos saya itu amatlah bersahaja. Meski mobil sedan yang dibawanya adalah mobil sedan mewah yang terlihat amat mulus.
“Selamat datang di kantor saya pak...hahaha...seperti inilah saya sekarang, sori pak ya tempatnya kotor dan acak-acakan” kata saya
“Wes gak opo-opo, Justru orang seperti kamu inilah yang membuat saya bangga, di bandingkan dengan saya yang kelihatannya saja seperti ini, tapi sesungguhnya saya hanyalah karyawan suruhan orang yang mau bergerak saja susah..” Jawabnya..
“Wah sampeyan ini pak, modal gede, dan dari satu hobi saja sampeyan bisa memiliki bisnis besar kok...”
“Bukan begitu.....” kata beliau.
“Saya memiliki keinginan ikut terjun dan terlibat didalamnya, memiliki kerajaan sendiri, meski kerajaan kecil, dan hasil yang seribu dua ribu yang didapakan itu mungkin akan lebih nikmat kita rasakan...” kata beliau..
Wah-wah-wah...ada apa dengan mantan atasan saya ini ya..?
“Usaha seperti apa yang sampeyan inginkan sih pak...bukannya sekarang sudah lebih dari cukup pak?” tanya saya..
“Saya pingin punya usaha yang tidak seperti kapitalis, artinya apa yang saya dapatkan sebagai pemilik usaha harus proporsional dengan yang didapatkan oleh orang-orang yang berkontribusi membantu saya di dalamnya” katanya..
Pikiran saya menerawang ke petani, pak Basirun, yang menggarap kebun kakak ipar saya, orangnya jujur sekali, setiap sore sepulang dari kebun dia datang membawa hasil kebun, dan di depan kakak saya dia membaginya dengan adil. Kakak saya mendapat 2 bakul singkong misalnya, Pak Basirun mendapat 1 bakul. Kalau dapat buah salak 6 karung, buat kakak saya 4 karung, pak Basirun membagi buat diri sendiri 2 karung, bahkan pernah dapat 1 buah pepaya juga di belah, pernah dapat sebuah nangka juga dibelah..meskipun kakak saya sudah pesan, kalau cuman segitu dibawa pulang saja, tapi Pak Basirun menolak, “Hak saya segini saja” katanya...
“Bisnis kapitalis maksudnya sampeyan yang enggak disetujui itu emang piye pak..” tanya saya lagi.
“Semakin saya naik atas, semakin saya tahu dalaman perusahaan, dan saya menemukan banyak hal mengejutkan. Apa yang didapatkan pemilik itu tidak kira-kira di bandingkan dengan yang didapatkan orang-orang kecil yang membanting tulang bekerja keras membantunya” katanya sambil menarik napas panjang..
“Dan bisnis ala kapitalis ini berlaku umum, termasuk perusahaan-perusahaan Indonesia juga. Dari dulu kala pemilik perusahaan mengeluh rugi, terancam rugi, keuntungan turun dsb...tapi faktanya puluhan tahun perusahaan itu tetap berdiri, lha kok bilang rugi, rugi dari mana...?” Katanya..
“Keuntungan turun sedikit saja karyawan yang di korbankan, ini tidak adil, dan saya memiliki impian suatu saat nanti memiliki usaha yang berlawanan dengan cara seperti itu...enak ya enak bareng-bareng susah ya dilakoni bareng-bareng...seperti yang situ lakukan sekarang ini saya malah lebih seneng” saya termangu dengan kata-katanya yang terakhir ini...
"Saya lahir dari keluarga bukan pebisnis, jadi saya selalu ragu untuk memulai dari dulu, dan saya orangnya juga tipenya 'easy going' jadi saya enggak terlalu mikir lah...tapi akhir-akhir ini batin saya sering resah....ada yang tidak benar dengan hidup saya...indikasinya adalah setiap bangun pagi mau kerja rasanya malas sekali....ini sudah tidak benar...."
Saya menangkap ada kepedihan yang dalam dirasakan oleh bos saya ini, kepedihan mau tidak mau tetep haris dijalani karena beliau sudah menjadi bagian dari mata rantai di dalamnya...
Syukur alhamdulillah saya mendapatkan kehormatan didatangi beliau sore ini, dan ini semakin memantapkan langkah saya di dunia Tangan Di Atas (TDA) yakni dunia dimana saya bisa memberikan sesuatu buat orang lain, bukan dunia saya mendapat jatah dari orang lain untuk diri saya sendiri.
Setinggi-tinggi jabatan yang bisa saya dapatkan di Kantor saya, ya seperti beliau ini, dan ini bisa saya dapatkan setelah saya betarung hebat baik dengan senior atau rekan-rekan se level saya...dan hasil dari pertarungan itupun ternyata hampa saja...masih seperti yang dulu, kita tidak berarti apa-apa bagi jutaan orang lain di luar sana...ini makna yang saya dapatkan dari hasil obrolan saya sore ini...
“Saya kadang sering jalan-jalan dan memperhatikan sekitar saya, disana-sini banyak orang yang hidupnya tidak layak, bahkan sangat memprihatinkan, begitu terbiasanya turun temurun dengan kehidupan yang tidak layak itu, hingga merekapun menganggap bahwa hidup adalah seperti itu....sementara kita sibuk dengan urusan membuat pemilik perusahaan semakin besar, dan saya tidak ada sedikitpun berkontribusi untuk membantu mereka...” Katanya beliau..
Tidak terasa waktu sudah masuk ashar, Saya ajak beliau ke Masjid dekat kami, sambil terus mengobrol di perjalanan, saya tercenung...kalau saja bisa mendengar yang seperti ini lebih awal, dari seorang pimpinan di perusahaan, tidak mustahil saya lebih cepat berusaha dan lebih serius berbisnis dari dulu, dan bisa lebih cepat resign, tidak perlu menunggu sampai 13 tahun....
“Tunggu saja ya...sayapun tidak ingin menunggu 55 tahun untuk bisa seperti kamu...” katanya sambil pamitan. 
Sedan mewah yang mulus itu pelan-pelan mundur dari jalan sempit di depan rumah saya, dan saya lepas beliau sampai mobil tidak kelihatan dari pandangan mata....
“Terima kasih pak...saya berdoa semoga Allah memudahkan lagnkah anda...”Bisik saya dalam hati...
Berbisnis yang menarik dan terasa adem di hati adalah bisnis seperti Pak Basirun yang mengolah kebun kakak saya...ini terus terngiang-ngiang di benak saya...
Semoga Anda terinspirasi...
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://hadikuntoro.blogspot.com
 NB :
1. Alhamdulilah saat ini saya sudah mulai mempublish agen-agen yang aktif, dan Hasuko-Hasuko Distro yang mulai bermunculan disana-sini, lihatlah daftar Agen dan Oulet Hasuko Distro di LINK INI
2. Senin yang lalu saya berjalan-jalan main ke Pabrik dan ketemu Yasashi San, dan saya menemukan SELIMUT-SELIMUT RAKSASA, baca ceritanya di LINK INI
3. Entah mendapat angin darimana, ada stasiun televisi yang akan menayangkan perjalanan hidup saya sebagai seorang penjual selimut, nantikan beritanya ya, moga-moga saja jadi. Ntar kalau jadi
Saya certain deh dari stasiun TV mana

Sunday, March 15, 2009

The Power Of Now

Sebuah ide yang menarik mengenai The Power Of Now ini diungkapkan oleh mas Arfan yang saya cuplik dari talkshow beliau di Smartfm.
Terkadang didalam mengerjakan sesuatu semisal kita sedang mengobrol dengan istri kita, ditengah asyiknya ngobrol tiba-tiba anda teringat akan kerjaan yang belum kelar.
Apa yang terjadi???  fokus kita segera berubah dan pembicaraan menjadi tidak menarik lagi.
Satu contoh lagi, ketika sedang menulis tiba-tiba kita teringat akan presentasi kita siang ini. Maka dapat ditebak apa yang akan terjadi..... fokus kembali berubah. Tulisan bisa saja selesai namun hasilnya tidak akan maksimal.
Artinya, ketika kita mengerjakan sesuatu dan fokus berubah perhatian kita jadi bercabang dan hasil dari dua aktifitas ini hasilnya juga separuh-separuh.
Oke kita mulai materi ini dengan 3 pertanyaan berikut :

1. Siapa orang paling penting bagi saya saat ini

2. Kapan saat terpenting bagi saya

3. Apa yang harus dilakukan saat ini

silahkan dijawab terlebih dahulu................
.........................................................................
.........................................................................
Oke saya rasa sudah cukup saya akan memberikan jawabannya untuk anda
Pertanyaan nomor satu, siapa orang terpenting bagi saya saat ini?
Jawabannya bukanlah Istri kita, bukanlah anak kita, dan juga bukan orangtua kita
Orang yang terpenting bagi kita saat ini adalah orang yang ada bersama kita saat ini, kalau kita sedang bersama anak berarti anak adalah orang terpenting bagi kita. Kalau versi pak Roni adalah "My prime customer" namun kalau saat ini kita sedang berada diluar kota dan kebetulan kita sedang mengendarai mobil bersama teman kita, berarti orang yang paling penting bagi kita adalah teman kita tadi.
Mengapa??? 
Ide ini memang memaksa kita untuk berpikir ulang dan mem-brainwash otak kita mengenai konsep ini. alasannya yakni, meskipun kita sangat mencintai anak kita atau kita sangat mencintai istri kita. Namun mereka sedang tidak bersama kita saat ini, mereka berada jauh dikota lain. Kalaupun terjadi semisal anak kita minta disuapin makan maka pasti kita tidak dapat menurutinya. Begitu pula semisal istri kita minta diantar ke pengajian rutin di masjid sebelah saat ini, maka kita juga tidak bisa mengantarkan.
Lalu kenapa teman disebelah kita menjadi begitu pentingnya??? 
Karena kita sedang membicarakan saat ini, disini, detik ini.
Ketika teman kita sedang berbicara maka kita bisa menanggapi dengan melihat secara langsung. Begitupula ketika teman kita minta diantar ke rumahnya saat ini, kita juga bisa langsung mengantarkan sampai dirumahnya.
Artinya, konsep "saat ini" menjadi suatu hal yang harus menjadi fokus kita saat ini, bukan istri dirumah, bukan anak dirumah. Dengan begitu kita dapat berbicara dengan teman kita secara penuh fokus dan akhirnya pembicaraan jadi lebih berisi karena dilakukan dengan sepenuh hati. 
Begitu juga sebaliknya, ketika kita sedang bersama anak dan istri dirumah, maka segala urusan bisnis maupun kerjaan dan tugas lainnya menjadi tidak penting lagi.
Perhatian kita harus 100% kepada anak dan istri, mungkin ini yang disebut dengan perhatian penuh terhadap keluarga. akhirnya waktu yang kita sediakan buat anak dan istri kita menjadi jauh lebih berkualitas dan lebih berarti.
Pertanyaan kedua, Kapan saat terpenting bagi saya???
Jawabannya bukan kemarin bukan besok dan bukan pula nanti.
Saat ini (sekarang) merupakan saat terpenting bagi kita. Saat ini yang dalam bahasa inggris disebut present yang berarti hadiah. Artinya saat ini jauh lebih penting dari pada kapan saja.
Apa yang sedang kita lakukan saat ini merupakan kegiatan yang paling utama.
Dengan demikian apapun yang sedang kita lakukan maka segalanya kita lakukan dengan sebaik-baiknya, hasilnya juga maksimal.
Ketika kita sedang menulis dan teringat bahwa nanti siang kita akan melakukan presentasi maka jauhkan segera pikiran tersebut. Tetap fokus pada tulisan kita.
Saya ambil contoh lagi, ketika kita sedang sholat maka ketika kita teringat lampu belum dimatikan atau jemuran belum diseterika. maka hiraukan segala gangguan tersebut, tetap fokus pada doa kita, fokus pada gerakan sholat kita, tetap fokus terhadap setiap arti dari do'a terhadap tuhan kita. 
Insyaallah mutu shalat kita juga akan 100% dan setiap do'a kita juga akan meresap keseluruh bagian dari diri kita. Dengan cara ini kita dapat menikmati dan meresapi setiap arti dari doa yang kita lafadzkan.
Saat ini menjadi begitu penting kalau kita menikmatinya, saat ini merupakan saat masterpiece.
Kemudian kita sampai pada pertanyaan ketiga, apa yang harus dilakukan saat ini???
Apapun yang kita lakukan saat ini merupakan kegiatan yang terpenting, jadi fokuslah mulai saat ini...mulai sekarang juga....saat ini juga.
Semoga bermanfaat.

Salam Go Triple is Mine!!!

R O Z I
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.rajasendal.com
021-237-505-99

BERGURU PADA RAJANYA PARA RAJA

Kalau di MotoGP si Valentino Rossi (The Doctor) dikenal sebagai  Raja di kelas rajanya para raja atau mungkin anda lebih mengenal Michael Schumacher di Formula One sebagai rajanya Balap Mobil yang konon dianggap sebagai balap mobil paling mewah dan paling mahal sepanjang sejarah, maka di dunia bisnis dikenal juga prinsip yang sama. Adalah Pak Hadi Kuntoro (Raja Selimut) yang layak menyandang gelar ini.

Melihat Track record yang panjang dan recor yang disandang dipadu dengan kematangan baik dalam konsep dan cara menjalakan bisnis, maka layak kiranya beliau menyandang gelar ini.

 Pengalaman serta kepiawaian dalam menjalankan usaha Selimut Jepang sehingga sukses seperti saat ini, sangat layak diacungkan 2 jempol (two tumb) buat bapak yang satu ini.

Sebagai seorang raja dari Surabaya yang haus akan pengetahuan dan ilmu maka sang Raja Sendalpun memberanikan diri untuk memohon ijin guna dapat bertemu dan berkunjung ke Istana Raja Selimut.

Setelah minggu sebelumnya sempat gagal bertemu dengan beliau karena kesibukan beliau maka saat yang ditunggu-tunggu selama setengah tahun-pun tiba, pada hari Sabtu kemaren, sang Raja Sendal diperkenankan untuk berguru dan menimba ilmu dari rajanya para raja yang lebih dikenal sebagai Raja Selimut. 

Sungguh luar Biasa…… itu kata yang terucap dalam bibir say ketika menyimak penuturan kisah serta perjalanan sukses beliau. Sungguh tak disangka, perjalanan yang dilalui-nya merupakan sebuah perjalanan panjang dan berliku yang dihadapi tanpa kenal lelah dan selalu bersemangat. Rupanya ilmu dari perusahaan kelas dunia seperti Toyota telah berhasil dan sukses diaplikasikan oleh Pak Hadi. Saya pribadi lebih senang menyebutnya dengan “Prinsip usaha kelas dunia untuk produk kelas dunia”  dan Selimut Jepang memang layak menyandang gelar ini.

Pada awalnya pak Hadi terinspirasi oleh Pak Alvi yang sukses menjual tali panjat tebing. Lha wong orang yang jualan barang seperti tali panjat tebing aja bisa sukses. Coba kita pikirkan, berapa orang sih dalam satu kompleks atau kampung kita tinggal yang mau membeli tali panjat tebing yang harganya berkisar 2-5 juta…..???? Yup anda benar mungkin satu atau bahkan jawaban ekstrimnya NOL besar (tidak ada). Kalaupun ada satu yang mau beli bisa dipastikan satu tali tersebut dipake bergantian oleh banyak orang he..he….

Intinya, ketika banyak orang bilang “Tidak Butuh” artinya itu adalah peluang. Coba kita pikirkan.Di kota yang panas seperti Jakarta ini berapa banyak orang yang mau serius jualan Selimut??? Pasti mereka bertanya kiri kanan dulu sebelum memulai usaha. Dan jawaban yang diterima bisa bermacam-macam mulai dari yang negatif sampai positif. Tapi kurang lebih jawabannya beragam ada yang menjawab “Gila kamu…. Lha wong kita aja butuh AC atau kipas angin buat tidur, eeehhh kamu malah nawarin selimut”, “Kamu pasti gagal…disini nggak ada orang yang butuh selimut”  atau yang versi positifnya “ Boleh juga tuh selimut, kreatif…tapi mesti jualannya di puncak Bogor”. Dst.

Namun sama halnya dengan permen Kopiko yang ketika mau diluncurkan diadakan survey dan ternyata hasil dari survey tersebut menyebutkan bahwa “Permen tidak akan bisa menggantikan Kopi”, “Tidak bakalan laku” dst. Namun dengan Goal yang jelas serta tekad yang kuat dan didukung oleh Mental Baja maka akhirnya saat ini kita dapat menikmati permen kopiko (sungguh kerjaan Marketing BS dan omong doang).

Selimut Jepang dimulai dari segementasi yang jelas serta didukung dengan produk yang unggul membuat selimut Jepang dapat mengungguli dan merajai bisnis Selimut di Indonesia. Namun menurut saya, Faktor “X” atau kunci sukses dari bisnis ini bersumber dari satu orang yakni Pak Hadi Kuntoro sebagai pencetus ide seorang Pemilik selimut Jepang.

Bagaimana tidak, beliau membuat segment baru dalam dunia selimut sekaligus menjadi market leader dalam bisnis ini secara periodik menunjukkan grafik pertumbuhan yang sangat mencengangkan. Pada mulanya orang Indonesia lebih mengenal selimut yang bagus adalah yang tebal, warnanya kinclong dan murah namun prinsip ini telah berhasil dibalik oleh Pak Hadi dimana beliau memperkenalkan segmen baru bahwa yang namanya selimut yang Bagus itu tipis, warna tidak mencolok dan harganya dahsyat.

Namun kesuksesan ini rupanya tidak membuat Pak Hadi Kuntoro besar kepala, malah kesan penulis waktu bertemu beliau lebih kepada seorang yang rendah hati dan mau berbagi dengan orang lain. Artinya dengan segala kebesaran dan kesuksesan bisnisnya beliau masih bersedia berbagai ilmu dan memberikan manfaat untuk sesamanya (sungguh the real TDA spirit).

Pendekatan yang beliau gunakan yakni senantiasa menempatkan diri sebagai seorang customer. Artinya bisnis itu tidak boleh mentang-mentang sebagai produsen maka kita dengan seenaknya membuat peraturan, namun lebih bersifat meleyani kebutuhan customer. Sungguh dahsyat spirit yang dipunyai pak Hadi ini.

Hal yang membuat saya terkagum-kagum yakni beliau menjual selimut tanpa menjual. Artinya tanpa menawarkan orang untuk membelipun orang tetap membeli Selimut Jepang, triknya cukup dengan menyentuh dan merasakan keunggulan dari produk ini maka kita akan sepakat ini produk memang luar biasa.

Dan ada satu saran khusus buat yang masih berstatus TDB dari Pak Hadi yakni “ janganlah menjadi entrepreneur itu sebagai tujuan utama, namun anggaplah itu sebagai efek dari apa yang telah kita lakukan. Bukan masalah status Tangan Di Bawah atau Tangan Di Atas namun yang lebih penting adalah spirit untuk berbagi dan menebar rahmat kepada sesama itu jauh lebih penting”.

Sukses terus buat Pak Hadi sang Raja selimut, semoga dapat menebar rahmat dan berkah lebih banyak lagi dan semakin bermanfaat bagi yang lain Amiiin.

Go Triple is Mine !!!

R O Z  I

www.rajasendal.com

http://fatchur-rozi.blogspot.com

rozif1@gmail.com

021-237-505-99

0888-0402-1436

Wednesday, March 11, 2009

Mulai Usaha Pertama kali


Sebagai seorang karyawan, saya seringkali merasa bangga dengan status ini. sebuah status yang diakui oleh masyarakat di sekitar saya. Terutama ditempat asal saya di Surabaya.

Namun dengan berjalannya waktu, tak terasa saya sudah bekerja di perusahaan ini selama 4 tahun (woooww...saya juga kaget waktu nulis ini) ternyata sudah sekian lama saya bekerja pada perusahaan ini.

Saya jadi ingat dengan cita-cita saya dulu untuk memiliki Rumah mewah, mobil BMW Merah, Punya perusahaan sendiri. ehhhmmmm....sudah cukup ngelamunnya. Hey....back to the reality.

Apa yang saya miliki saat ini.... coba saya pikir dulu urut yaachh dari mimpi saya Rumah RSS belum punya, Mobil Pick up aja belum punya....perusahaan sendiri (ehhhmmmm yang ini saya udah punya)

Oke... apa point dari pembahasan ini. Let's begin the real story 1..2...3... GO!!!

Dua tahun yang lalu saya memulai usaha dengan berjualan roti bakar bandung yang sewa didepan Indomaret dan modalnya joint dengan teman saya dan sudah punya dua cabang, sempat berjalan 4 (empat) bulan. 

Kami nekat dengan menggunakan modal dari kartu kredit, akhirnya dibukalah usaha pertama kami ini. Mertua sayapun terlihat bangga dengan usah roti bakar ini. saya dapat sedikit menengadahkan dagu (bangga rasanya) 

Namun cobaan pertama pun datang karyawan saya mengundurkan diri... usaha tutup sementara. lalu beberapa minggu kemudian kamipun dapat karyawan... tapi cobaan kedua datang. Karyawan tersebut tidak jadi bekerja karena takut menyalakan kompor ( sedih juga).

Usaha Stop beberapa minggu lagi dan sambil saya jaga sendiri pas hari libur.. tapi tidak efektif. akhirnya dengan berat hati kamipun sepakat menutup usaha ini.

Sedih Juga melihat usaha yang kami mulai dari sebuah konsep yang sangat sempurna diatas kertas ternyata tidak cukup kuat menahan cobaan di empat bulan pertamanya.

Oke... selama setahun berikutnya saya harus menyisihkan sebagian gaji saya untuk mencicil bunga beserta pinjaman yang tidak kenal kompromi harus dilunasi.

Gali lubang tutup lobang (seperti lagu Bang Rhoma).... 

See You on the next Story