Tuesday, June 30, 2009

Niat Tuh Tergantung Sendalnya

Apa-apa tuh tergantung niatnya.

Perhatikan baik-baik gambar sendal di bawah ini.


Mas Danu, membuat sendal ini dengan niat "bisa makan", bisa "menyekolahkan anak". Baginya itu cukup. It's ok, itu pilihan Mas Danu. Apa yang Mas Danu dapat?

Sejumlah rupiah yang membuatnya:

1. Mencapai kondisi "mampu".

2. Mampu mendapatkan makan.

3. Mampu menyekolahkan anak.

Biasanya, nggak banyak lebihnya. "Mintanya" cuman segitu.

Sekarang Mas Dani. Dia membuat sendal ini - persis sama - dengan niat "menciptakan lapangan kerja", dan "menciptakan pengalaman eksotik khas
Indonesia di berbagai belahan dunia dengan handicraft berbahan baku murah tapi bernilai tambah tinggi". Sekali lagi ini pilihan.

Apa yang Mas Dani dapat?

Sejumlah dolar yang membuatnya:

1. Mencapai kondisi mampu untuk makan, menyekolahkan anak, naik haji, menabung, punya rumah, dan berbagai kebutuhan lain.

2. Menciptakan lapangan kerja, sehingga Mas Dani menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang.

3. Menciptakan pengalaman eksotis bagi dunia.

4. Memiliki peluang keliling dunia dalam rangka business dan sekaligus pleasure - ini sangat mungkin.

5. Peluang investasi dan bisnis lain karena besarnya selisih dari nilai tambah yang diciptakannya, alias panennya dolar dan bukan hanya rupiah.

Beda banget ya Mas Danu dan Mas Dani?

Sekarang,

Apa niat Anda?
Apa visi dan misi Anda?
Berapa besar impian dan cita-cita Anda?
Seberapa jauh impian Anda melibatkan impian orang lain?
Bagaimana Anda menentukan jati diri dalam bisnis?
Apa nama dan merk yang Anda lekatkan pada diri dan bisnis Anda?
Apa orientasi Anda di dalam hidup?

Niat Anda, lengket di situ.



Ikhwan Sopa
 

Thursday, June 18, 2009

Tips Restoran Rame


Sering kita melihat ada restoran yang begitu buka (grand opening) begitu ramainya sampai-sampai orang harus antri. Mungkin kita berpikir aaahhh itu paling cuma pas grand opening aja paling 1-2 minggu pengunjungnya normal.

Namun apa yang terjadi, prediksi bisa salah ternyata restoran itu rame terus dan sampai di bulan ke-2 masih tetap rame.

Anda mau tahu rahasianya?
Pertama, beri diskon sampai batas maksimal misal 40% hanya bagi meja paling depan dari restoran kita.

Sebab indikator dari enaknya makanan direstoran itu biasanya bisa dilihat sbb:
1. Banyaknya kendaraan parkir (bahkan sampai bikin jalan tersendat)
2. Jumlah pengunjung yang antri

Dengan diskon yang kita berikan khusus bagi meja depan, maka otomatis setiap orang yang mampir ke restoran kita akan memilih meja depan untuk makan (karena diskon).

Efeknya, orang akan rela antri untuk memilih meja depan buat makan
Bisa ditebak hasilnya....

Kedua, kalau restoran kita mau Launching sebaiknya jangan langsung Grand Opening.
Cukup soft launching terlebih dahulu dengan mengundang saudara atau teman.

Kita bisa sebarkan voucher gratis maupun diskon walaupun hanya untuk menutup modal (tapi syaratnya  tidak boleh rugi)

Hal ini dilakukan dengan beberapa alasan diantaranya :
1. Pada saat soft launching kita bisa test kemampuan team kita untuk menghadapi saat rame.
Karena biasanya pada saat grand launching pengunjung bisa 2-3 kali lipat dari kondisi normal.
Jadi, apabila ada sedikit kesalahan sana-sini tamu masih maklum karena gratis atau diskon

2. Tamu akan memberikan masukan positif bagi restoran kita karena menganggap mereka adalah bagian dari team (teman, saudara)

Inilah inti dari kemajuan bisnis kita yakni terus adanya masukan, kritik & saran.
Sebab tidak semua pelanggan restoran kita jujur komplain bahwa masakan kita asin, kurang bumbu, basi dll. Padahal itu tandanya mereka masih mau kembali asalkan masukannya dipenuhi.

Masih untung kalau mereka marah-marah karena masakan kita kurang asin atau lainnya, yang lebih celaka yakni mereka tidak mau komplain dan memilih tidak pernah kembali ke restoran kita.

Semoga bermanfaat dan bisa langsung dipraktekkan.

Salam Sukses Mulia,

Fatchur Rozi
www.rajasendal.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Wednesday, June 17, 2009

Modal Usahaku jauh Diatas Dengkul


Tulisan ini adalah lanjutan dari 2 tulisan sebelumnya yang merupakan perjalanan usaha dari kami dari mulai Nol tapi maaf kami tidak modal dengkul tapi jauh diatas dengkul he..he...

Kenapa demikian, karena saya memulai usaha tetap menggunakan modal dan tidak pernah mengandalkan dengkul, tengkleng maupun ceker (wah udah seperti soto aja)

Sekedar preview bagi yang tidak mengikuti tulisan ini dari awal.
Kami memulai usaha dengan modal 100.000 dan dalam waktu satu tahun telah meledak bak bom atom menjadi berlipat ganda.

Merupakan sebuah berkah yang wajib kami syukuri dan sesuai dengan visi dan misi kami untuk selalu menebar rahmat & bermanfaat bagi sebanyak mungkin ummat.
Rupanya dengan banyak bersyukur dan berbagi dengan sesama jalan kami semakin lapang dan segalanya menjadi mudah.

Kenapa diberi judul demikian, mungkin kami termasuk golongan yang tidak percaya dengan ungkapan berbisnis modal dengkul, karena dengkul tidak menghasilkan apa-apa tanpa didukung oleh otak

Lalu apa yang kami lakukan selama ini juga termasuk modal dengkul???
Waah kalau yang ini lagi-lagi kami juga kurang setuju. Karena kami lebih mengandalkan otak yang terus kami upgrade, mau bukti....

Kami berada dilingkungan yang tepat dimana kami dikelilingi oleh orang-orang hebat yang memiliki visi dan misi yang sama untuk selalu menebar rahmat dan berkah.

Banyak sekali mentor yang membantu percepatan-percepatan kami dalam berbisnis selama kami di Surabaya diantaranya ada mas Andi Sufariyanto (ketua tangan diatas surabaya sekaligus Owner Adilla Group), mas Samurai (ketua surabaya entrepreneur club) mas Syamsul Bahtiar (owner miniaturindo) mas Mughits (franchisee jarimatika Sidoarjo) Ibu eliza (Owner Aquaculture), Cak To (Owner Bakso Kuto Cak To), Hendy Setiyono (Owner Kebab Turki BabaRafi), Odi Anindito (Owner Coffee Toffee) mas Danton (Owner jagoan Hosting)

Ketika kami memutuskan untuk hijrah ke jakarta kami mendapat mentor hebat seperti 
Pak Badroni Yuzirman (owner tangan diatas), Hikmanul Hakiem (owner rumah madani), Pak Hadi Kuntoro (owner selimut jepang), Pak Jamil Azzaini (Kubik Leadership), Ustadz Lihan (milyarder tulen), Purdi candra melalui seminar-seminarnya, Adam Khoo Melalui tulisan dan bukunya, TDW melalui seminar dan CD audio yang selalu menemani di mobil.

Dan tidak lupa teman-teman di milist komunitas tangan diatas yang selalu mengupgrade kemampuan kami melalui tulisan-tulisan yang super dahsyat.

Jadi....apabila anda menginginkan hasil yang luar biasa maka anda harus selalu belajar dari yang terbaik dibidangnya. Never wish your life easier wish that you were better.

Ayo belajar lagi.... sepertinya otak ini sudah waktunya di recharge 

Semoga bermanfaat

Fatchur rozi

Owner Raja sendal
www.rajasendal.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com