Saturday, February 4, 2023
MENTERTAWAKAN DIRI SENDIRI
Kunjungan saya ke Surabaya kali ini, cukup berkesan.
Mengingat sudah cukup lama saya tidak ke kota ini
Yang membuat lebih menarik yakni.....
Pertemuan dengan para senior Entrepreneur di Surabaya
Dimana, mereka inilah yang pertamakali memperkenalkan saya kepada dunia entrepreneur
Dan sekaligus menjadi mentor saya dalam memulai bisnis saya sendiri
Pertemuan itu bukan hanya ajang temu KANGEN
Tetapi juga menjadi ajang "Mentertawakan Diri Sendiri"
Tentang bagaimana tingkah laku dan gerak-gerik usaha kami dimasa lalu dan saat ini
Sungguh MENYEGARKAN rasanya
Karena, betatapun SULITnya keadaan kami dahulu dalam merintis dunia wirausaha
Betapapun beratnya beban yang kami pikul
Ternyata kini bisa menjadi bahan CANDA dan kami semua bisa mentertawakannya HA...HA...HA...
Mungkin inilah yang membuat dunia entrepreneur menjadi dunia yang sangat menarik
Dan sekaligus menjadi pembelajaran bagi kami semua agar tidak mengulangi kesalahan yg sama dimasa yang akan datang
Dan yang membuat pertemuan ini menjadi berkesan yakni...
Kami memiliki kesamaan antara satu dengan lainnya
Kesamaan TEKAD dan PANTANG MENYERAH pada keadaan yg menimpa kami
Kami memutuskan untuk MOVE ON bukan menyesali HIDUP
Pertanyaan saya, apakah ANDA sudah bisa mentertawakan diri Sendiri?
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Wednesday, January 18, 2023
Salesman Adalah Jalan Ninjaku
Kali ini saya ingin berbagi tentang pengalaman selama menjadi seorang salesman di sebuah perusahaan consumer good dan selama saya menjalani bisnis sendiri di Jakarta dan Surabaya, yang mungkin bisa diambil hikmahnya dan menjadi pembelajaran bagi para pembaca agar tidak megulangi kesalahan yang sama.
Ketika menjadi seorang sales supervisor di Surabaya, saya memiliki beberapa anak buah yang menurut saya cukup unik, baik secara karakter dan cara mencapai tujuannya. Dan ada pula tingkatan diatasnya yang merupakan supervisor dan para manajer yang akan saya jadikan perbandingan tentang teknik yang digunakan dalam bernegosiasi dengan para pelanggannya.
Seorang salesman yang cerdas dan cakap. Karena dia banyak menyampaikan ide dan apa yang akan dilakukannya untuk bisa mencapai tujuan dari penjualan setiap bulannya. Bahkan beberapa idenya membuat saya terkejut karena pengalamannya yang cukup lama sebagai seorang salesman.
Para salesman ini akan selalu menyampaikan kepada para pelanggannya secara langsung dan mungkin dengan cara mereka yang terkadang seperti "coboy" jalanan. Karena mungkin mereka dididik untuk menjadi seperti itu.
Mereka memiliki kelebihan bergerak cepat dan cakap. Mungkin memang karakter seperti itulah yang dituntut untuk bekerja di perusahaan ini. "straigh to the point" adalah senjata mereka ketika melakukan negosiasi terhadap para pelanggan kami.
Kecepatan untuk menyampaikan pesan menjadi keahlian mereka, dan perusahaan tahu benar tentang kelebihan ini, sehingga perusahaan akan menyampaikan hal penting yang perlu diketahui oleh para pelanggan melalui para salesman ini.
Sikap ini sedikit berbeda ketika yang melakukan negosiasi dengan pelanggan adalah para supervisor yang posisinya berada satu tingkat ada diatas salesman.
Seorang pengawas atau supervisor ini biasanya ketika melakukan negosiasi akan lebih kalem dan selalu menyiapkan data yang diperlukan sebagai penguat dari argumen dan pesan yang akan disampaikannya kepada para pelanggannya.
Sehingga, seringkali pesan yang disampaikan akan lebih mudah tersampaikan dengan lebih baik dan seringkali GOAL yang dikehendai akan lebih mudah tercapai. mereka memiliki kecerdasan dan empati yang tepat sehingga bisa menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
Para supervisor ini biasanya diawal perbincangan tidak akan terlalu banyak bicara, namun lebih banyak mendengar apa yang sebenarnya dikehendaki oleh para konsumennya. Biasanya mereka akan mulai berbicara ketika sudah menangkap esensi dari apa yang diinginkan dan diperlukan oleh para pelanggannya.
Berbeda lagi dengan level manajerial, mereka ini biasanya memiliki sikap dominan dan mengetahui banyak hal namun sebatas yang diperlukan saja. Karena mereka harus tahu semua lini pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dari anak buahnya dikantor.
Para manajer ini didalam melakukan negosiasi biasanya sangat solutif, mereka memiliki wewenang diatas para supervisor dibawahnya, hal inilah yang banyak membantu para pelanggan untuk bisa mendapatkan keputusan dengan cepat dan tepat..
Mereka ini dilatih untuk fokus pada menjalankan perusahaan dengan baik dan stabil, namun di satu sisi mereka juga memiliki kemampuan negosiasi yang mumpuni karena pengalamannya serta analisisnya yang lebih mendalam terhadap suatu masalah.
Pada setiap tingkatan yang ada di sebuah perusahaan memiliki peran dan fungsinya masing-masing. dengan begitulah sebenarnya sebuah perusahaan akan berjalan pada relnya.
Hal ini tentu sangat berbeda ketika kita menjual untuk bisnis kita sendiri, ketika kita dituntut sebagai seorang salesman sekaligus seorang supervisor dan seorang manajer dalam waktu bersamaan.
Apakah kita bisa membedakan cara berpikir dan fungsi kita, sehingga ketika sebagai seorang salesman kita bisa memposisikan diri memang sebagai seorang salesman dan bukannya sebagai seorang supervisor bahkan seorang owner.
Menempatkan diri sesuai posisinya ini menjadi sangat penting ketika kita
Tuesday, June 22, 2021
Tips Memilih Produk Makanan IDEAL Bag 1
Pada tulisan kali ini dan insyaallah akan disambung dengan beberapa tulisan berikutnya, saya akan menjabarkan tentang detail dari tulisan sebelumnya memilih produk yang laku untuk dijual dan secara khusus akan dibahan mengenai produk makanan biar tetap dapat fokusnya.
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Telah disebutkan pada artikel sebelumnya mengenai beberapa syarat yang mudah untuk dilakukan agar produk kita mudah diterima dan laris dipasaran, diantaranya adalah:
1. Small VS Big
2. Bermain dengan Warna
3. Bentuk Unik
4. Rasa
5. Bahan Baku
6. Proses Memasak
7. Konsep Unik
8. Menggunakan Nama Horor
Artikel kali ini kita fokus pada poin nomor satu dulu ya.....
Pertama adalah Ukuran yang bisa dimainkan didalam memilih produk makanan, Contohnya dibawah ini adalah sempat ngetrend-nya nasi liwet dengan ukuran jumbo dan bisa dimakan oleh beberapa orang sekaligus.
Dimana nasi liwet ini sendiri bukanlah makanan baru, melainkan makanan jadul yang dinaikkan/promosikan kembali agar orang mudah ingat tentunya dengan beberapa modifikasi didalamnya seperti ukuran yang super besar, serta alasnya menggunkan daun pisang, dan tak lupa mangkuk tempat lauknya menggunakan bahan dasar tanah liat.
Konsep memperbesar ukuran ini sendiri sangat mudah untuk dilakukan, dan begitu pula sebaliknya ketika kita memperkecil ukuran dari makanan kita juga tentu sangat mudah.
Pola pikir Besar VS Kecil ini banyak dgunakan oleh produk yang sudah banyak beredar dipasaran, yang saya ingat ada beberapa produk misalkan saja:
1. Bakso Jumbo VS Bakso Kerikil
2. Burger Buto VS Burger imut
3. Nasi Goreng Jumbo
sumber gambar hipwee
4. Burrito sebesar bayi
5. Mie Keroyokan
Wednesday, June 16, 2021
Kejar Terus Meski Sering Gagal
Wednesday, June 9, 2021
Memilih Produk yang Laku Untuk Dijual
Tuesday, June 8, 2021
Focus is About Saying NO!
Tuesday, October 22, 2013
Seni Dalam Menjual part 1
Salah Hangat,