Sangat menarik ketika mengikuti tulisan dari Yuswohadi pagi ini
Indonesia diprediksikan bakal menjadi negara maju dan sudah tidak lagi negara berkembang pada tahun 2011. Dengan jumlah penduduk 240 juta, Indonesia adalah negara besar dengan kekuatan ekonomi yang bakal sejajar dengan negara-negara besar lain seperti Cina, India, Brasil, atau Rusia.
Lho kok bisa???
Pernahkah kita memperhatikan tanda-tanda dibawah ini :
1. Mall nenjadi sangat ramai
2. Ramainya bandara (melebihi terminal dan stasiun) ini tanda banyak orang mampu beli tiket pesawat
3. Macetnya kota besar yang berarti semakin banyak yang mampu beli mobil tapi belum diikuti infrastruktur yg baik
4.Life style yang berubah
Starbuck begitu sukses di negeri ini. Atau, McDonalds dan KFC sekarang sudah berubah model, bukan fast food lagi, tapi sudah menjadi kafe.
Coba saja Anda datang ke McDonalds dan KFC yang 24 jam, pada pukul 12 malam, pasti ramainya minta ampun. Mereka tak sekedar makan, tapi kongkow-kongkow, ada yang kerja dengan laptopnya, ada juga yang melakukan business meeting.
Transisi dari kondisi lama kekondisi baru selalu diikuti dengan kondisi chaotic sebelum transisi tersebut mencapai keseimbangan baru. Karena itu, Yuswohadi meramalkan akan munculnya “gempa tektonik” dalam jagat pemasaran di Indonesia.
Konsumen dengan daya beli tinggi namun kritis akan tumbuh dengan pesat dan akan mewarnai pembelian dan konsumsi produk dan layanan diberbagai industri. Karena itu setiap marketer dinegeri ini harus cermat memantau perubahan perilaku konsumen baru ini, dan kemudian meresponnya dengan strategi-strategi pemasaran yang relevan.
Dan dalam setiap keadaan yang tidak menentu selama “gempa tektonik” tersebut pasti terdapat banyak peluang (sekaligus ancaman) yang bisa dipetik oleh marketer. Siapa jeli, pasti dia dapat.
Lalu,
Apakah kita akan menjadi penonton atau menjadi pemain?
It's up to you
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com