Monday, November 8, 2010
Dari hampir Bangkrut menjadi No.1 di Asia ala Tupperware
Sungguh kesempatan yang sangat langka akhirnya saya dapat bertemu dengan Pak Nur Kuncoro yang pernah berada diposisi puncak Tupperware Indonesia (the real big bos)
Saya bersama mas Arys "Bakso Bakar" dan pak Rawi "Prakom" yang dengan sangat bersemangat untuk belajar dari orang besar seperti beliau ini. Mengingat kesibukan beliau yang sangat luar biasa.
Ada pelajaran menarik yang kami dapatkan, berikut cuplikan yang kami dapatkan :
Tupperware masuk ke Indonesia di awal '90an
Selama 6 tahun kehadirannya di Indonesia perusahaan ini selalu merugi
Puncaknya disekitar tahun 96 perusahaan ini sudah sangat dekat dengan kebangkutan
Secara kebetulan pak Nur Kuncoro direkrut untuk menjadi pucuk pimpinan diperusahaan yang sedang krisis ini
Pada awalnya, beliau tidak pernah menyangka bahwa perusahaan ini bahkan lebih parah kondisinya dari yang dibayangkan sebelumnya
Disamping terus merugi, diantara para karyawan juga tidak saling menyapa waaah kacau
Namun akhirnya beliau mencari sumber dari permasalahan yang ada dengan melakukan pertemuan dengan para petinggi perusahaan dan para mitra (distributor)
Rupanya para mitra merasa keuntungan yang didapat tidak dapat menutupi biaya operasional yang yang ditanggungnya
Singkat cerita, keuntungan para distributor dinaikkan dengan syarat harus memenuhi quantity target yang ditetapkan oleh tupperware
Rupanya manajemen lama diperusahaan ini lebih memikirkan keuntungan sesaat, dimana kalau mau survive ya ambil keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan para mitra
Dengan pengalam beliau, akhirnya divisi keuangan disuruh menghitung ulang keuntungan yang didapat selama ini
Dan didapatlah minimal quantity penjualan agar perusahaan tetap survive tapi para mitra juga dapat untung
Ditetapkanlah diskon yang diinginkan para mitra dengan imbalan sistem target
Rupanya strategi ini berhasil, penjualan meroket 200% dari sebelumnya
Dan yang lebih menarik, kerugian selama 6 tahun dapat tertutup hanya dengan 1,5 tahun penjualan Woooh..fantastis!!!
Pelajaran menariknya adalah...
Perusahaan kita mesti memikirkan mitra terlebih dahulu dibandingkan dengan ketakutan berlebihan kita sendiri
Dengan memberi tentu kita akan menerima
Perusahaan kami mesti segera mengadaptasi sistem ini
Bagaimana dengan anda?
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment