Kalau di MotoGP si Valentino Rossi (The Doctor) dikenal sebagai Raja di kelas rajanya para raja atau mungkin anda lebih mengenal Michael Schumacher di Formula One sebagai rajanya Balap Mobil yang konon dianggap sebagai balap mobil paling mewah dan paling mahal sepanjang sejarah, maka di dunia bisnis dikenal juga prinsip yang sama. Adalah Pak Hadi Kuntoro (Raja Selimut) yang layak menyandang gelar ini.
Sebagai seorang raja dari
Pada awalnya pak Hadi terinspirasi oleh Pak Alvi yang sukses menjual tali panjat tebing. Lha wong orang yang jualan barang seperti tali panjat tebing aja bisa sukses. Coba kita pikirkan, berapa orang sih dalam satu kompleks atau kampung kita tinggal yang mau membeli tali panjat tebing yang harganya berkisar 2-5 juta…..???? Yup anda benar mungkin satu atau bahkan jawaban ekstrimnya NOL besar (tidak ada). Kalaupun ada satu yang mau beli bisa dipastikan satu tali tersebut dipake bergantian oleh banyak orang he..he….
Intinya, ketika banyak orang bilang “Tidak Butuh” artinya itu adalah peluang. Coba kita pikirkan.Di
Namun sama halnya dengan permen Kopiko yang ketika mau diluncurkan diadakan survey dan ternyata hasil dari survey tersebut menyebutkan bahwa “Permen tidak akan bisa menggantikan Kopi”, “Tidak bakalan laku” dst. Namun dengan Goal yang jelas serta tekad yang kuat dan didukung oleh Mental Baja maka akhirnya saat ini kita dapat menikmati permen kopiko (sungguh kerjaan Marketing BS dan omong doang).
Bagaimana tidak, beliau membuat segment baru dalam dunia selimut sekaligus menjadi market leader dalam bisnis ini secara periodik menunjukkan grafik pertumbuhan yang sangat mencengangkan. Pada mulanya orang
Namun kesuksesan ini rupanya tidak membuat Pak Hadi Kuntoro besar kepala, malah kesan penulis waktu bertemu beliau lebih kepada seorang yang rendah hati dan mau berbagi dengan orang lain. Artinya dengan segala kebesaran dan kesuksesan bisnisnya beliau masih bersedia berbagai ilmu dan memberikan manfaat untuk sesamanya (sungguh the real TDA spirit).
Pendekatan yang beliau gunakan yakni senantiasa menempatkan diri sebagai seorang customer. Artinya bisnis itu tidak boleh mentang-mentang sebagai produsen maka kita dengan seenaknya membuat peraturan, namun lebih bersifat meleyani kebutuhan customer. Sungguh dahsyat spirit yang dipunyai pak Hadi ini.
Hal yang membuat saya terkagum-kagum yakni beliau menjual selimut tanpa menjual. Artinya tanpa menawarkan orang untuk membelipun orang tetap membeli Selimut Jepang, triknya cukup dengan menyentuh dan merasakan keunggulan dari produk ini maka kita akan sepakat ini produk memang luar biasa.
Dan ada satu saran khusus buat yang masih berstatus TDB dari Pak Hadi yakni “ janganlah menjadi entrepreneur itu sebagai tujuan utama, namun anggaplah itu sebagai efek dari apa yang telah kita lakukan. Bukan masalah status Tangan Di Bawah atau Tangan Di Atas namun yang lebih penting adalah spirit untuk berbagi dan menebar rahmat kepada sesama itu jauh lebih penting”.
Sukses terus buat Pak Hadi sang Raja selimut, semoga dapat menebar rahmat dan berkah lebih banyak lagi dan semakin bermanfaat bagi yang lain Amiiin.
Go Triple is Mine !!!
R O Z I
http://fatchur-rozi.blogspot.com
021-237-505-99
0888-0402-1436
No comments:
Post a Comment