Pertamakali saya berkenalan dengan dunia sulap terjadi sekitar tahun 2010
Waktu itu pada sebuah pameran ada yang menawarkan belajar sulap
Lama saya amati para pesulap memperagakan atraksinya
Sungguh..... saya hampir tak berkedip melihatnya
waktu itu, sulap yang ditunjukkan adalah membengkokkan sendok dan menghilangkan coin
Saya bolak-balik ke stand tersebut
Galau kalau istilah kerennya he..he...
Dalam hati ingin belajar, namun apa daya harganya Mahal Banget!!!
Tapi saya tidak pernah menyesalinya
Kini....
Tak terasa 3 tahun berlalu
Saya terus mempelajari Sulap baik bertemu langsung dengan pesulap maupun dengan membeli buku dan searching di internet
Tidak tahu kenapa....
Saya seakan-akan tidak bisa berhenti mempelajari rahasia yang tersembunyi didalam seni sulap ini
Mulai dari sulap sederhana sampai dengan sulap dengan tingkat kesulitan tinggi seperti Menerbangkan tubuh dan menyetir dengan ditutup mata pakai plat besi
Ibarat pepatah "kamu akan menjadi seperti apa yang kamu sukai"
Ini terjadi pada diri saya saat ini
Tiba-tiba teman dan sahabat selalu ingat saya tatkala melihat acara sulap di TV
Ada yang ingin tahu rahasianya dan ada yang ingin belajar
Dan tiba-tiba saja, dunia sulap menjadi bisnis baru saya
Mungkin Otak pebisnis selalu begini ya he..he...
Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba ada yang menawarkan untuk membuat show sulap
Ada pula yang menawarkan untuk mengajakan sulap disekolah yang mereka kelola
Belakangan malah sudah mulai ada yang mengundang untuk acara ulang tahun anaknya
weleh..weleeeh...Alhamdulillah
Semuanya terjadi begitu saja
Karena kebanyakan teman saya adalah member TDA
Maka order muncul banyak dari teman-teman di TDA
Berkali-kali saya merasakan manfaat bergabung dengan sebuah komunitas seperti TDA
Apakah anda juga mengalaminya?
Salam Sulap,
Fatchur Rozi
http://indonesiamagics.blogspot.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.facebook.com/IndonesiaMagic
Wednesday, July 18, 2012
Saturday, May 26, 2012
8 Cara Mudah Genjot Modal Usaha
1.
Modal Keringat
Ini merupakan modal yang paling
awal. Jangan salah, dengan modal keringat alias niat saja sebuah perusahaan
bisa berjalan. Tanpa harus mengeluarkan uang, anda bisa merancang kode untuk
aplikasi android atau buka bengkel di garasi rumah.
Mereka yang berhasil: Facebook diluncurkan dari sebuah kamar asrama Harvard oleh Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin.
Keuntungan: dengan menginvestasikan sumber daya alias keahlian diri sendiri Anda bisa lebih kreatif dan bisa menentukan arah perusahaan.
Hati-hati: jika Anda mitra, jangan ambil risiko. Bikin perjanjian tertulis mengenai kontribusi anda yang hanya mengandalkan skill. Jangan sampai anda 'ditendang' di kemudian hari karena tidak ikut menyetor modal secara tunai.
Mereka yang berhasil: Facebook diluncurkan dari sebuah kamar asrama Harvard oleh Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin.
Keuntungan: dengan menginvestasikan sumber daya alias keahlian diri sendiri Anda bisa lebih kreatif dan bisa menentukan arah perusahaan.
Hati-hati: jika Anda mitra, jangan ambil risiko. Bikin perjanjian tertulis mengenai kontribusi anda yang hanya mengandalkan skill. Jangan sampai anda 'ditendang' di kemudian hari karena tidak ikut menyetor modal secara tunai.
2.
Tabungan dan kartu kredit
Modal awal perusahaan yang berasal
dari simpanan si pendiri sangat lazim ditemui. Seorang pengusaha pasti rela
mengeluarkan tabungannya untuk pertumbuhan perusahaan. Jika, masih tidak cukup,
Anda bisa menggunakan kartu kredit pribadi.
Mereka yang berhasil: penjaga toko kelontong Kevin Smith menjual koleksi komiknya yang berharga dan memaksimalkan pinjaman di kartu kreditnya untuk membesut film "Clerks" di tahun 1994. Dia berhasil mengumpulkan modal US$ 27.000 termasuk beberapa pinjaman dari keluarga dan kerabat. Filmya sendiri meraih pendapatan lebih dari US$ 3 juta.
Keuntungan: Anda punya kendali penuh atas perusahaan. Selain itu, Anda akan lebih serius menjalankan perusahaan karena ada risiko kehilangan uang yang sudah susah payah dikumpulkan.
Hati-hati: Jika Anda tidak terbiasa menyusun anggaran, belajar dari sekarang. Manajemen uang yang buruk bisa menghilangkan modal Anda dengan cepat tanpa mendapat apa-apa.
Mereka yang berhasil: penjaga toko kelontong Kevin Smith menjual koleksi komiknya yang berharga dan memaksimalkan pinjaman di kartu kreditnya untuk membesut film "Clerks" di tahun 1994. Dia berhasil mengumpulkan modal US$ 27.000 termasuk beberapa pinjaman dari keluarga dan kerabat. Filmya sendiri meraih pendapatan lebih dari US$ 3 juta.
Keuntungan: Anda punya kendali penuh atas perusahaan. Selain itu, Anda akan lebih serius menjalankan perusahaan karena ada risiko kehilangan uang yang sudah susah payah dikumpulkan.
Hati-hati: Jika Anda tidak terbiasa menyusun anggaran, belajar dari sekarang. Manajemen uang yang buruk bisa menghilangkan modal Anda dengan cepat tanpa mendapat apa-apa.
3.
Keluarga dan kerabat
Ketika pengusaha muda dinilai punya
potensi, keluarga dan kerabat biasanya ingin membantu dalam menambah modal.
Orangtua biasanya akan memberikan modal secara cuma-cuma, sementara teman dan
kerabat lainnya ingin punya sedikit saham di perusahaan Anda.
Mereka yang berhasil: penulis naskah muda, Edward Burns, menulis sebagian besar naskah film perdananya "The Brothers McMullen" di rumah ibunya. Teman-temannya menjadi pemeran dalam film tersebut. Film itu mendapatkan penghargaan Grand Jury Prize di festival film Sundance, kemudian dijual ke Searchlight Pictures, anak usaha 20th Century Fox. Filmnya pun menjadi film terlaris di tahun 1995.
Keuntungan: Keluarga dan kerabat biasanya menolong dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, ya mungkin sedikit imbalan boleh-boleh saja.
Mereka yang berhasil: penulis naskah muda, Edward Burns, menulis sebagian besar naskah film perdananya "The Brothers McMullen" di rumah ibunya. Teman-temannya menjadi pemeran dalam film tersebut. Film itu mendapatkan penghargaan Grand Jury Prize di festival film Sundance, kemudian dijual ke Searchlight Pictures, anak usaha 20th Century Fox. Filmnya pun menjadi film terlaris di tahun 1995.
Keuntungan: Keluarga dan kerabat biasanya menolong dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, ya mungkin sedikit imbalan boleh-boleh saja.
4.
Pinjaman bank
Pinjaman bank sangat berguna bagi
mereka yang ingin memulai usaha tapi tak punya banyak modal ataupun sumber
modal lain. Jika perusahaan mulai mencetak laba, biasanya bank akan makin mesra
mendekati Anda.
Mereka yang berhasil: Insinyur pensiunan Oscar Wong memproduksi bir sebanyak 6.500 barel setahun, melalui usaha miliknya Highland Brewing Company di Asheville, N.C. Ia dapat pinjaman US$ 1,9 juta dari Avista Business Development Corporation dan Banking Branch & Trust Co. Kini produksi birnya berhasil digenjot sampai 30.000 barel per tahun.
Keuntungan: Anda tidak perlu mengeluarkan uang sendiri dan bank tidak akan menjadi pemegang saham di perusahaan Anda.
Hati-hati: Bank melihat bisnis yang baru berdiri punya risiko tinggi. Untuk bisa dapat kepercayaan bank, siapkan rencana bisnis yang solid juga aset-aset yang bisa jadi jaminan jika ternyata nanti bisnis Anda tidak berjalan dengan baik.
Mereka yang berhasil: Insinyur pensiunan Oscar Wong memproduksi bir sebanyak 6.500 barel setahun, melalui usaha miliknya Highland Brewing Company di Asheville, N.C. Ia dapat pinjaman US$ 1,9 juta dari Avista Business Development Corporation dan Banking Branch & Trust Co. Kini produksi birnya berhasil digenjot sampai 30.000 barel per tahun.
Keuntungan: Anda tidak perlu mengeluarkan uang sendiri dan bank tidak akan menjadi pemegang saham di perusahaan Anda.
Hati-hati: Bank melihat bisnis yang baru berdiri punya risiko tinggi. Untuk bisa dapat kepercayaan bank, siapkan rencana bisnis yang solid juga aset-aset yang bisa jadi jaminan jika ternyata nanti bisnis Anda tidak berjalan dengan baik.
5.
Pinjaman alternatif
Web commerce dan media sosial
memberikan perusahaan-perusahaan kecil alternatif di luar pinjaman bank.
Web-web ini menemukan basis pelanggan potensial yang besar dari mereka yang
pengajuan kreditnya sering ditolak oleh bank.
Mereka yang berhasil: Perusahan Seth Perlman, Gaines Motor Coaches di Las Vegas meminjam US$ 35.000 dari On Deck musim gugur tahun lalu. Uang itu digunakan untuk memperbarui bus-bus besarnya dan disewakan sebagai transportasi kru tur konser band-band rock. Bus hijau yang dinamai Emerald itu sekarang sudah di-booking untuk lebih dari 320 hari setahun.
Keuntungan: Proses aplikasi bisa lebih sederhana dan cepat daripada aplikasi ke bank.
Hati-hati: Meski beberapa pemberi pinjaman mengatakan bunganya kompetitif, tingkat suku bunga bisa melampaui 30% tergantung dari kondisi peminjam.
Mereka yang berhasil: Perusahan Seth Perlman, Gaines Motor Coaches di Las Vegas meminjam US$ 35.000 dari On Deck musim gugur tahun lalu. Uang itu digunakan untuk memperbarui bus-bus besarnya dan disewakan sebagai transportasi kru tur konser band-band rock. Bus hijau yang dinamai Emerald itu sekarang sudah di-booking untuk lebih dari 320 hari setahun.
Keuntungan: Proses aplikasi bisa lebih sederhana dan cepat daripada aplikasi ke bank.
Hati-hati: Meski beberapa pemberi pinjaman mengatakan bunganya kompetitif, tingkat suku bunga bisa melampaui 30% tergantung dari kondisi peminjam.
6.
Investor 'Malaikat'
Orang-orang kaya yang disebut
investor 'malaikat' senang bertaruh di tahap awal perusahaan tertutup yang
sekiranya mampu bertumbuh pesat tapi masih terlalu kecil untuk minta dana
jutaan dolar dari perusahaan investasi. Pembelian saham sebagai investasi
dengan dana pribadi ini disebut private placement.
Mereka yang berhasil: Pada tahun 1998 salah satu pendiri Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim memberi Larry Page dan Sergey Brin selembar cek bernominal US$ 100.000 untuk membantu berdirinya Google Inc.
Keuntungan: Investor 'malaikat' kebanyakan pengusaha berpengalaman dan bisa jadi penasehat berharga bagi perusahaan-perusahaan muda.
Hati-hati: Melepas saham ke investor baru berarti mengurangi kebebasan pengusaha dalam membuat keputusan bisnis secara sepihak. Struktur kepemilikan baru juga akan membatasi penilaian dan pilihan untuk pendanaan tahap berikutnya. Saham yang dimiliki pribadi biasanya sulit dijual lagi.
Mereka yang berhasil: Pada tahun 1998 salah satu pendiri Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim memberi Larry Page dan Sergey Brin selembar cek bernominal US$ 100.000 untuk membantu berdirinya Google Inc.
Keuntungan: Investor 'malaikat' kebanyakan pengusaha berpengalaman dan bisa jadi penasehat berharga bagi perusahaan-perusahaan muda.
Hati-hati: Melepas saham ke investor baru berarti mengurangi kebebasan pengusaha dalam membuat keputusan bisnis secara sepihak. Struktur kepemilikan baru juga akan membatasi penilaian dan pilihan untuk pendanaan tahap berikutnya. Saham yang dimiliki pribadi biasanya sulit dijual lagi.
7.
Merger dan akuisisi
Perusahaan kecil bisa mencapai tahap
pertumbuhan berikutnya jika bergabung dengan perusahaan besar yang mau beli.
Perusahaan raksasa kerap berminat mengakuisisi perusahaan kreatif yang punya
produk atau jasa baru menjanjikan.
Mereka yang berhasil: Instagram yang dibeli Facebook seharga hampir US$ 1 miliar.
Keuntungan: Anda, mitra dan investor mendapat bayaran tunai atas keberanian menelurkan ide brilian dan mewujudkan jadi nyata. Pendapatan ini bisa digunakan untuk membangun bisnis baru atau beristirahat.
Hati-hati: Jika Anda memutuskan keluar setelah perusahaan diakuisisi, orang lain yang akan menikmati potensi dan hasil dari bisnis yang Anda bina dari nol.
Mereka yang berhasil: Instagram yang dibeli Facebook seharga hampir US$ 1 miliar.
Keuntungan: Anda, mitra dan investor mendapat bayaran tunai atas keberanian menelurkan ide brilian dan mewujudkan jadi nyata. Pendapatan ini bisa digunakan untuk membangun bisnis baru atau beristirahat.
Hati-hati: Jika Anda memutuskan keluar setelah perusahaan diakuisisi, orang lain yang akan menikmati potensi dan hasil dari bisnis yang Anda bina dari nol.
8.
Initial Public Offering (IPO)
Perusahaan tertutup bisa
mengumpulkan sejumlah dana segar untuk ekspansi dengan menawarkan sahamnya ke
publik lewat IPO. Pendiri dan investor dini punya nilai kekayaan yang
ditentukan harga perdagangan saham harian.
Mereka yang berhasil: Pada tahun 2007, Mark Pincus mendirikan Zynga, produsen game-game media sosial seperti FarmVille dan Cityville. Desember 2011, Zynga mengumumkan IPO 100 juta saham umumnya di harga US$ 10 per sahamnya.
Keuntungan: Anda dan pemegang saham bisa meraup profit jika harga saham melejit. Pendiri dan investor dini seperti perusahaan investasi juga punya kesempatan melepas sahamnya ke bursa.
Hati-hati: Harga saham bisa saja anjlok di bawah harga IPO, tergantung pada performa perusahaan dan kondisi ekonomi. Terdaftar sebagai perusahaan terbuka juga berarti mengharuskan Anda mengumumkan laporan keuangan ke publik. Selain itu, banyak syarat serta ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.
Mereka yang berhasil: Pada tahun 2007, Mark Pincus mendirikan Zynga, produsen game-game media sosial seperti FarmVille dan Cityville. Desember 2011, Zynga mengumumkan IPO 100 juta saham umumnya di harga US$ 10 per sahamnya.
Keuntungan: Anda dan pemegang saham bisa meraup profit jika harga saham melejit. Pendiri dan investor dini seperti perusahaan investasi juga punya kesempatan melepas sahamnya ke bursa.
Hati-hati: Harga saham bisa saja anjlok di bawah harga IPO, tergantung pada performa perusahaan dan kondisi ekonomi. Terdaftar sebagai perusahaan terbuka juga berarti mengharuskan Anda mengumumkan laporan keuangan ke publik. Selain itu, banyak syarat serta ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.
sumber : detik.com
Kisah Sang Penjual Amplop ...
Nah blogger, ketika saya membuka
beranda Facebook, saya melihat seorang teman meng-share tentang sebuah kisah,
kisah yang membuat saya penasaran di
awal, dan benar-benar terharu di akhirnya..
Langsung saja,
Ini dia kisahnya :
Setiap menuju ke
Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua
yang duduk terpekur di depan dagangannya.
Dia menjual kertas
amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik.
Sepintas barang
jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget
di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat.
Pedagang di pasar
kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD
bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya.
Tentu agak aneh dia “nyempil”
sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang
serba elektronis seperti saat ini.
Masa kejayaan pengiriman surat
secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop.
Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan
teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada
orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.
Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba.
Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba.
Siapa sih yang mau membeli amplopnya
itu?
Tidak satupun orang yang lewat
menuju masjid tertarik untuk membelinya.
Lalu lalang orang yang bergegas
menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.
Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur.
Saya sudah berjanji akan membeli
amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan
benda tersebut.
Yach, sekedar ingin membantu bapak
itu melariskan dagangannya.
Seusai shalat Jumat dan hendak
kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi.
Saya tanya berapa harga amplopnya
dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih.
Oh Tuhan, harga sebungkus amplop
yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah?
Uang sebesar itu hanya cukup untuk
membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu
rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu
sangatlah berarti.
Saya tercekat dan berusaha menahan
air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu.
“Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”,
kata saya.
Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak.
Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak.
Dia memasukkan sepuluh bungkus
amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak
amplop.
Tangannya terlihat bergetar ketika
memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.
Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu.
Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu.
Padahal kalau kita membeli amplop di
warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu.
Dengan uang seribu mungkin hanya
dapat lima buah amplop.
Bapak itu menunjukkan kepada saya
lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir.
Tertulis di kwitansi itu nota
pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500.
“Bapak cuma ambil sedikit”,
lirihnya.
Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu
bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu.
Saya jadi terharu
mendengar jawaban jujur si bapak tua.
Jika pedagang nakal
‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat,
bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa.
Andaipun terjual
sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi
bungkus di pinggir jalan.
Siapalah orang yang
mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang?
Dalam sehari belum
tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar
dapat membeli nasi.
Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor.
Tidak lupa saya selipkan sedikit
uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang.
Si bapak tua menerima uang itu
dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir
menangis.
Saya segera bergegas pergi
meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata.
Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya
begini:
“bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.
Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku.
“bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.
Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku.
Cara paling mudah dan sederhana
untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan
mereka atau pakailah jasa mereka.
Meskipun barang-barang yang dijual
oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan
membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara
tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.
Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran, meminta-minta kepada orang yang lewat.
Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran, meminta-minta kepada orang yang lewat.
Para pengemis itu mengerahkan
anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki.
Tetapi si bapak tua tidak mau
mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa
itu.
Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi.
Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi.
Mungkin benar saya tidak terlalu
membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya
keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.
Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja.
Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja.
Siapa tahu nanti saya akan
memerlukannya.
Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan
selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk
melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.
Saudaraku,
Saudaraku,
"Di antara sekian jenis
kemiskinan", kata KH. Rahmat Abdullah,
"yang paling memprihatinkan
adalah kemiskinan azam".
Walaupun kondisi fisiknya tak
sempurna, walaupun pendidikannya rendah, walaupun usianya tak lagi muda.. Izzah
(kehormatan) dirinya dalam bekerja mencari penghasilan yang halal harus kita
hargai daripada yang meminta-minta.
Walaupun tidak salah apabila kita
memberikan sedekah kepada siapapun yang kita lihat ketika beliau orang-orang
tersebut membutuhkan uluran pertolongan kita.
SEMOGA MENGINSPIRASI UTK KEBAIKAN KITA SEMUA...
SEMOGA MENGINSPIRASI UTK KEBAIKAN KITA SEMUA...
Kisah ini saya dapatkan dari Page :
http://11063ari.blogspot.com/2012/05/kisah-sang-penjual-amplop.html
Saturday, March 24, 2012
Pesan Singkat buat para #LAPAKERS
Assalaamualaikum
Halo apa kabar para #LAPAKERS
Pagi ini saya mulai ngelapak lagi
Bukan di TMII tapi di puri gading Bekasi
Alhamdulillah....
Jilbab anak yg saya jual banyak laku terjual
Banyak juga yg pesan buat minggu depannya
#LAPAKERS.......sudah lama juga ya kita gak ngelapak bareng he..he..
Jadi SEMANGAT lagi buat rutin ngelapak
Jadi kapan nich kita mulai ngelapak lagi di TMII ?
(Colek.........Komandan Lapakers dan Semua member KOMPAK TDA)
Wassalam
Fatchur Rozi
http://jilbabmunira.blogspot.com
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Halo apa kabar para #LAPAKERS
Pagi ini saya mulai ngelapak lagi
Bukan di TMII tapi di puri gading Bekasi
Alhamdulillah....
Jilbab anak yg saya jual banyak laku terjual
Banyak juga yg pesan buat minggu depannya
#LAPAKERS.......sudah lama juga ya kita gak ngelapak bareng he..he..
Jadi SEMANGAT lagi buat rutin ngelapak
Jadi kapan nich kita mulai ngelapak lagi di TMII ?
(Colek.........Komandan Lapakers dan Semua member KOMPAK TDA)
Wassalam
Fatchur Rozi
http://jilbabmunira.blogspot.com
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Thursday, March 15, 2012
Si Cantik RMC...
SEMANGAT BARU!!!!!
Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat ini
Semangat yang dulu pernah saya rasakan ketika mengembangkan merk Imucu
Imucu lahir dan menjadi seorang gadis remaja yang cantik
Digemari banyak orang
Bukan Ge-EeR ya.... kalau Imucu dikenal diseantero negeri bahkan dikenal sampai kemanca negara
Tentu saja sebagai orang tua saya merasa bangga
Kini......
Semangat & Kebahagiaan yang persis sama juga kini tengah saya rasakan
Cuma kali ini anak yang baru lahir ini diberi nama RMC
RMC kini sudah mulai bisa berjalan dan Insyaallah sebentar lagi juga akan menjadi seorang gadis cantik
Yang digemari oleh banyak orang AMIIIN....
Namun...
Dalam membesarkan RMC kali ini terasa berbeda dengan ketika saya mengembangkan Imucu
Ketika membesarkan Imucu saya masih buta tentang apa yang akan dihadapi sebagai orangtua
Ibarat Masuk goa yang gelap kini saya memasuki goa dengan penerangan yang lengkap
Dulu kaki saya sering terantuk
Sering jatuh bangun karena tidak adanya cahaya didalam goa tersebut
Kini,
Saya sudah tahu apa & siapa yang akan menanti saya diujung gua
Saya melihat dengan jelas dimana ada batu
Dan yang lebih penting, tahu kapan waktunya berhenti untuk berbelok
Sehingga tidak menabrak dinding maupun masuk ke lubang maupun jurang
RMC akan mendapat pendidikan yang jauh lebih baik
RMC akan mendapat kasih sayang lebih banyak
RMC akan mendapat support lebih total
Jadi, tumbuhlah menjadi gadis cantik ya sayangku...
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat ini
Semangat yang dulu pernah saya rasakan ketika mengembangkan merk Imucu
Imucu lahir dan menjadi seorang gadis remaja yang cantik
Digemari banyak orang
Bukan Ge-EeR ya.... kalau Imucu dikenal diseantero negeri bahkan dikenal sampai kemanca negara
Tentu saja sebagai orang tua saya merasa bangga
Kini......
Semangat & Kebahagiaan yang persis sama juga kini tengah saya rasakan
Cuma kali ini anak yang baru lahir ini diberi nama RMC
RMC kini sudah mulai bisa berjalan dan Insyaallah sebentar lagi juga akan menjadi seorang gadis cantik
Yang digemari oleh banyak orang AMIIIN....
Namun...
Dalam membesarkan RMC kali ini terasa berbeda dengan ketika saya mengembangkan Imucu
Ketika membesarkan Imucu saya masih buta tentang apa yang akan dihadapi sebagai orangtua
Ibarat Masuk goa yang gelap kini saya memasuki goa dengan penerangan yang lengkap
Dulu kaki saya sering terantuk
Sering jatuh bangun karena tidak adanya cahaya didalam goa tersebut
Kini,
Saya sudah tahu apa & siapa yang akan menanti saya diujung gua
Saya melihat dengan jelas dimana ada batu
Dan yang lebih penting, tahu kapan waktunya berhenti untuk berbelok
Sehingga tidak menabrak dinding maupun masuk ke lubang maupun jurang
RMC akan mendapat pendidikan yang jauh lebih baik
RMC akan mendapat kasih sayang lebih banyak
RMC akan mendapat support lebih total
Jadi, tumbuhlah menjadi gadis cantik ya sayangku...
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Saturday, February 18, 2012
Asyiknya menjadi GOBLOK
Pada hari jumat kemaren saya membaca salah satu liputan disebuah media ibukota
Seorang direktur dari perusahaan yang cukup besar sedang berbicara didepan sebuah seminar yang dihadiri oleh para mahasiswa/pebisnis pemula
Dengan PeDe-nya sang direktur berbicara didepan audiencenya
"Dalam membangun usaha kita harus mempunyai visi dan misi yang jelas"
Kurang lebih demikianlah yang beliau ungkapkan
Terus terang......
Kalau saya yang menjadi peserta seminar itu
Dan saya adalah seorang mahasiswa yg ingin memulai bisnis
Mungkin saya akan mengurungkan niat saya untuk memulai berbisnis
Lho memangnya kenapa???
Karena saya bingung.....
Bisnis belum mulai
Bisnis belum tentu untung
Lebih parah lagi, bisnis belum tentu bisa dijalankan
Saya harus dipusingkan dengan memiliki visi dan misi yang jelas
Mungkin saya salah...
Mungkin saya yang kurang pengalaman
Mungkin juga saya kalah kelas dengan bapak direktur ini
Atau bahkan kalah segala-galanya hahahaha....
Namun dari pengalaman selama ini
Serta dari banyak teman-teman yang saya kenal
Rata-rata mereka memulai bisnisnya bukan dari visi dan misi yang jelas
Jangankan mikirin visi misi
Lha wong visi saja mungkin kami gak ngerti he..he...
Mungkin "The Power Of Kepepet" lebih cocok dijadikan syarat untuk memulai bisnis
Kepepet untuk mengisi perut
Kepepet untuk melunasi hutang
Kepepet karena setiap hari dimarahin sama istri he..he...
Namun saya baru setuju kalau visi dan misi dijadikan syarat untuk memperbesar sebuah bisnis yang sudah jelas telah berjalan dan menguntungkan
Namun Saya menolak keras visi dan misi dijadikan syarat dalam memulai usaha
Kapan Indonesia mau maju...
Kalau untuk memulai usaha saja kita harus PINTER membuat business plan
Tapi BODOH dalam implementasi
Biasanya kalau kita mau mulai usaha kita harus menghitung ROI (return of investment)
Dan ternyata diatas kertas kita rugi
Maka apa yang akan kita lakukan???
BENAR... kita tidak akan pernah memulai bisnis tersebut
Begitu juga sebaliknya
Apabila hitungan diatas kertas ROI-nya super bagus
Tapi setelah dijalani
Eeeeeehhh...ternyata tidak seindah impian
Apa yang akan kita lakukan....
BENAR lagi,... kita akan menutup usaha tersebut
Paling enak jadi orang GOBLOK
Yang gak bisa ngitung ROI
Kami tidak takut rugi
Kami tidak takut bangkut
Kami tidak takut segalanya
Karena kami memang tidak bisa menghitung
Tapi satu yang kami tahu
Setiap kami berjualan kami menghasilkan UNTUNG
KAMI TIDAK TAKUT MATI MEMULAI
TAPI KAMI TAKUT MATI TANPA PERNAH MEMULAI
Semoga bermanfaat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
https://twitter.com/#!/rozif1
Seorang direktur dari perusahaan yang cukup besar sedang berbicara didepan sebuah seminar yang dihadiri oleh para mahasiswa/pebisnis pemula
Dengan PeDe-nya sang direktur berbicara didepan audiencenya
"Dalam membangun usaha kita harus mempunyai visi dan misi yang jelas"
Kurang lebih demikianlah yang beliau ungkapkan
Terus terang......
Kalau saya yang menjadi peserta seminar itu
Dan saya adalah seorang mahasiswa yg ingin memulai bisnis
Mungkin saya akan mengurungkan niat saya untuk memulai berbisnis
Lho memangnya kenapa???
Karena saya bingung.....
Bisnis belum mulai
Bisnis belum tentu untung
Lebih parah lagi, bisnis belum tentu bisa dijalankan
Saya harus dipusingkan dengan memiliki visi dan misi yang jelas
Mungkin saya salah...
Mungkin saya yang kurang pengalaman
Mungkin juga saya kalah kelas dengan bapak direktur ini
Atau bahkan kalah segala-galanya hahahaha....
Namun dari pengalaman selama ini
Serta dari banyak teman-teman yang saya kenal
Rata-rata mereka memulai bisnisnya bukan dari visi dan misi yang jelas
Jangankan mikirin visi misi
Lha wong visi saja mungkin kami gak ngerti he..he...
Mungkin "The Power Of Kepepet" lebih cocok dijadikan syarat untuk memulai bisnis
Kepepet untuk mengisi perut
Kepepet untuk melunasi hutang
Kepepet karena setiap hari dimarahin sama istri he..he...
Namun saya baru setuju kalau visi dan misi dijadikan syarat untuk memperbesar sebuah bisnis yang sudah jelas telah berjalan dan menguntungkan
Namun Saya menolak keras visi dan misi dijadikan syarat dalam memulai usaha
Kapan Indonesia mau maju...
Kalau untuk memulai usaha saja kita harus PINTER membuat business plan
Tapi BODOH dalam implementasi
Biasanya kalau kita mau mulai usaha kita harus menghitung ROI (return of investment)
Dan ternyata diatas kertas kita rugi
Maka apa yang akan kita lakukan???
BENAR... kita tidak akan pernah memulai bisnis tersebut
Begitu juga sebaliknya
Apabila hitungan diatas kertas ROI-nya super bagus
Tapi setelah dijalani
Eeeeeehhh...ternyata tidak seindah impian
Apa yang akan kita lakukan....
BENAR lagi,... kita akan menutup usaha tersebut
Paling enak jadi orang GOBLOK
Yang gak bisa ngitung ROI
Kami tidak takut rugi
Kami tidak takut bangkut
Kami tidak takut segalanya
Karena kami memang tidak bisa menghitung
Tapi satu yang kami tahu
Setiap kami berjualan kami menghasilkan UNTUNG
KAMI TIDAK TAKUT MATI MEMULAI
TAPI KAMI TAKUT MATI TANPA PERNAH MEMULAI
Semoga bermanfaat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
https://twitter.com/#!/rozif1
Wednesday, February 8, 2012
Es Doger yang super Dahsyat Keuntungannya
Es Doger Taman Pinang, Sidoarjo
Beberapa waktu yang lalu saya mendapat informasi dari seorang teman bahwa di sidoarjo ada es doger yang enak dan rame sekali
Sebagai penikmat kuliner sejati
Dan kebetulan berada di kota ini
Kurang afdol rasanya bila tempat tersebut tidak saya kunjungi
Ternyata bentuk dan penampakan dari pedagang es doger ini jauh dari bayangan saya semula
Maksudnya...
Maksud saya bukan menempati ruko atau sewa space di supermarket yang kebetulan ada disebelahnya
Tapi hanyalah gerobak yang diparkir disebelah pintu keluar sebuah ATM (anjungan tunai mandiri)
Pedagang es doger ini tidak perlu membayar sewa space karena dia hanyalah sebuah gerobak dorong
Berbeda status & biayanya dengan counter disebelah yang menempati space disupermarket
Sambil memesan es doger untuk dibawa pulang
Saya banyak menggali informasi dari abang ini (saya lupa namanya)
Baru beberapa tahun belakangan ini es doger mangkal disini
Yang mengejutkan saya ternyata omset es doger ini cukup besar yakni Rp.600rb - Rp.700rb/hari
Menurut saya ini sangat luar biasa.......
Bukan hanya karena dia tidak terkena biaya sewa dan pegawai (karena dijaga sendiri)
Namun saya melihat penghasilan penjual es doger ini besar sekali
Mari kita hitung sama-sama :
Omset/hari Rp. 600.000,-
Modal (60%) Rp. 360.000,-
Profit/hari (40%) Rp. 240.000,-
Profit X 26 hari Rp.6.240.000,-
(240rb x 26 hari)
Menarik bukan?????
Padahal UMR di sidoarjo tahun 2012 ini hanyalah sebesar Rp.1.252.000
Artinya pedagang es doger ini memiliki penghasilan 5 kali lebih besar dari UMR dikotanya
Bahkan ada juga lho karyawan yang sudah bekerja selama belasan atau puluhan tahun yang belum pernah mendapatkan gaji bulanan sebesar ini he..he....
Apakah anda tertarik untuk berjualan es doger ??? :):):)
Semoga bermanfaat
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
twitter : @rozif1
Subscribe to:
Posts (Atom)