Saturday, May 26, 2012

Kisah Sang Penjual Amplop ...

Nah blogger, ketika saya membuka beranda Facebook, saya melihat seorang teman meng-share tentang sebuah kisah,
kisah yang membuat saya penasaran di awal, dan benar-benar terharu di akhirnya..

Langsung saja,
Ini dia kisahnya :

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. 
Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. 
Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. 
Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. 
Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. 
Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. 
Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? 
Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. 
Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. 
Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. 
Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. 


Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. 
Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. 
Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? 
Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. 
Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. 


“Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. 
Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. 
Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. 
Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. 
Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. 
Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. 
Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. 


“Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya.


 Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. 
Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. 

Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. 
Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. 
Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? 
Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. 
Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. 
Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. 


Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini:

“bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. 
Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. 
Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran, meminta-minta kepada orang yang lewat. 
Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. 
Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. 
Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. 
Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. 
Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Saudaraku, 
"Di antara sekian jenis kemiskinan", kata KH. Rahmat Abdullah, 
"yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam". 
Walaupun kondisi fisiknya tak sempurna, walaupun pendidikannya rendah, walaupun usianya tak lagi muda.. Izzah (kehormatan) dirinya dalam bekerja mencari penghasilan yang halal harus kita hargai daripada yang meminta-minta. 


Walaupun tidak salah apabila kita memberikan sedekah kepada siapapun yang kita lihat ketika beliau orang-orang tersebut membutuhkan uluran pertolongan kita.

SEMOGA MENGINSPIRASI UTK KEBAIKAN KITA SEMUA...


Kisah ini saya dapatkan dari Page :
http://11063ari.blogspot.com/2012/05/kisah-sang-penjual-amplop.html

Saturday, March 24, 2012

Pesan Singkat buat para #LAPAKERS

Assalaamualaikum

Halo apa kabar para #LAPAKERS

Pagi ini saya mulai ngelapak lagi
Bukan di TMII tapi di puri gading Bekasi

Alhamdulillah....
Jilbab anak yg saya jual banyak laku terjual
Banyak juga yg pesan buat minggu depannya

#LAPAKERS.......sudah lama juga ya kita gak ngelapak bareng he..he..

Jadi SEMANGAT lagi buat rutin ngelapak

Jadi kapan nich kita mulai ngelapak lagi di TMII ?
(Colek.........Komandan Lapakers dan Semua member KOMPAK TDA)

Wassalam

Fatchur Rozi
http://jilbabmunira.blogspot.com
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Thursday, March 15, 2012

Si Cantik RMC...

SEMANGAT BARU!!!!!
Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat ini


Semangat yang dulu pernah saya rasakan ketika mengembangkan merk Imucu
Imucu lahir dan menjadi seorang gadis remaja yang cantik
Digemari banyak orang
Bukan Ge-EeR ya.... kalau Imucu dikenal diseantero negeri bahkan dikenal sampai kemanca negara
Tentu saja sebagai orang tua saya merasa bangga

Kini......
Semangat & Kebahagiaan yang persis sama juga kini tengah saya rasakan
Cuma kali ini anak yang baru lahir ini diberi nama RMC

RMC kini sudah mulai bisa berjalan dan Insyaallah sebentar lagi juga akan menjadi seorang gadis cantik
Yang digemari oleh banyak orang AMIIIN....

Namun...
Dalam membesarkan RMC kali ini terasa berbeda dengan ketika saya mengembangkan Imucu
Ketika membesarkan Imucu saya masih buta tentang apa yang akan dihadapi sebagai orangtua
Ibarat Masuk goa yang gelap kini saya memasuki goa dengan penerangan yang lengkap
Dulu kaki saya sering terantuk
Sering jatuh bangun karena tidak adanya cahaya didalam goa tersebut

Kini,
Saya sudah tahu apa & siapa yang akan menanti saya diujung gua
Saya melihat dengan jelas dimana ada batu
Dan yang lebih penting, tahu kapan waktunya berhenti untuk berbelok
Sehingga tidak menabrak dinding maupun masuk ke lubang maupun jurang

RMC akan mendapat pendidikan yang jauh lebih baik
RMC akan mendapat kasih sayang lebih banyak
RMC akan mendapat support lebih total

Jadi, tumbuhlah menjadi gadis cantik ya sayangku...

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Saturday, February 18, 2012

Asyiknya menjadi GOBLOK

 Pada hari jumat kemaren saya membaca salah satu liputan disebuah media ibukota

Seorang direktur dari perusahaan yang cukup besar sedang berbicara didepan sebuah seminar yang dihadiri oleh para mahasiswa/pebisnis pemula

Dengan PeDe-nya sang direktur berbicara didepan audiencenya
"Dalam membangun usaha kita harus mempunyai visi dan misi yang jelas"
Kurang lebih demikianlah yang beliau ungkapkan

Terus terang......
Kalau saya yang menjadi peserta seminar itu
Dan saya adalah seorang mahasiswa yg ingin memulai bisnis
Mungkin saya akan mengurungkan niat saya untuk memulai berbisnis


Lho memangnya kenapa???

Karena saya bingung.....
Bisnis belum mulai
Bisnis belum tentu untung
Lebih parah lagi, bisnis belum tentu bisa dijalankan
Saya harus dipusingkan dengan memiliki visi dan misi yang jelas

Mungkin saya salah...
Mungkin saya yang kurang pengalaman
Mungkin juga saya kalah kelas dengan bapak direktur ini
Atau bahkan kalah segala-galanya hahahaha....

Namun dari pengalaman selama ini
Serta dari banyak teman-teman yang saya kenal
Rata-rata mereka memulai bisnisnya bukan dari visi dan misi yang jelas
Jangankan mikirin visi misi
Lha wong visi saja mungkin kami gak ngerti he..he...

Mungkin "The Power Of Kepepet" lebih cocok dijadikan syarat untuk memulai bisnis
Kepepet untuk mengisi perut
Kepepet untuk melunasi hutang
Kepepet karena setiap hari dimarahin sama istri he..he...

Namun saya baru setuju kalau visi dan misi dijadikan syarat untuk memperbesar sebuah bisnis yang sudah jelas telah berjalan dan menguntungkan

Namun Saya menolak keras visi dan misi dijadikan syarat dalam memulai usaha
Kapan Indonesia mau maju...
Kalau untuk memulai usaha saja kita harus PINTER membuat business plan
Tapi BODOH dalam implementasi

Biasanya kalau kita mau mulai usaha kita harus menghitung ROI (return of investment)
Dan ternyata diatas kertas kita rugi
Maka apa yang akan kita lakukan???
BENAR... kita tidak akan pernah memulai bisnis tersebut

Begitu juga sebaliknya
Apabila hitungan diatas kertas ROI-nya super  bagus
Tapi setelah dijalani
Eeeeeehhh...ternyata tidak seindah impian
Apa yang akan kita lakukan....
BENAR lagi,... kita akan menutup usaha tersebut

Paling enak jadi orang GOBLOK
Yang gak bisa ngitung ROI
Kami tidak takut rugi
Kami tidak takut bangkut
Kami tidak takut segalanya
Karena kami memang tidak bisa menghitung

Tapi satu yang kami tahu
Setiap kami berjualan kami menghasilkan UNTUNG

KAMI TIDAK TAKUT MATI MEMULAI
TAPI  KAMI TAKUT MATI TANPA PERNAH MEMULAI


Semoga bermanfaat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
https://twitter.com/#!/rozif1

Wednesday, February 8, 2012

Es Doger yang super Dahsyat Keuntungannya


Es Doger Taman Pinang, Sidoarjo

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat informasi dari seorang teman bahwa di sidoarjo ada es doger yang enak dan rame sekali

Sebagai penikmat kuliner sejati
Dan kebetulan berada di kota ini
Kurang afdol rasanya bila tempat tersebut tidak saya kunjungi

Ternyata bentuk dan penampakan dari pedagang es doger ini jauh dari bayangan saya semula
Maksudnya...
Maksud saya bukan menempati ruko atau sewa space di supermarket yang kebetulan ada disebelahnya
Tapi hanyalah gerobak yang diparkir disebelah pintu keluar sebuah ATM (anjungan tunai mandiri)
Pedagang es doger ini tidak perlu membayar sewa space karena dia hanyalah sebuah gerobak dorong
Berbeda status & biayanya dengan counter disebelah yang menempati space disupermarket

Sambil memesan es doger untuk dibawa pulang
Saya banyak menggali informasi dari abang ini (saya lupa namanya)

Baru beberapa tahun belakangan ini es doger mangkal disini
Yang mengejutkan saya ternyata omset es doger ini cukup besar yakni Rp.600rb - Rp.700rb/hari

Menurut saya ini sangat luar biasa.......
Bukan hanya karena dia tidak terkena biaya sewa dan pegawai (karena dijaga sendiri)
Namun saya melihat penghasilan penjual es doger ini besar sekali

Mari kita hitung sama-sama :
Omset/hari          Rp.   600.000,-
Modal  (60%)     Rp.   360.000,-
Profit/hari (40%) Rp.   240.000,-
Profit X 26 hari   Rp.6.240.000,-
(240rb x 26 hari)

Menarik bukan?????

Padahal UMR di sidoarjo tahun 2012 ini hanyalah sebesar Rp.1.252.000
Artinya pedagang es doger ini memiliki penghasilan 5 kali lebih besar dari UMR dikotanya
Bahkan ada juga lho karyawan yang sudah bekerja selama belasan atau puluhan tahun yang belum pernah mendapatkan gaji bulanan sebesar ini he..he....

Apakah anda tertarik untuk berjualan es doger ??? :):):)

Semoga bermanfaat

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
twitter : @rozif1

Tuesday, February 7, 2012

Inspirasi Bisnis dari Pak waras Suroboyo


Warung Pak waras Surabaya

Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung kesalah satu tempat makanan favorit arek suroboyo ini.
Apabila sedang berkunjung ke surabaya,
Warung ini wajib anda kunjungi sebagai tempat wisata kuliner

Warungnya sangat sederhana
Hanya berupa gerobak dan disebelahnya digelar tenda
Tempatnyapun bukan dipinggir jalan besar, tapi nyempil di gang tepat diseberang rumah sakit darmo
Dekat dengan taman bungkul surabaya

Setiapkali saya berkunjung ke warung pak waras selalu ramai dan dipenuhi pengunjung

Kalau dari menu lebih mirip dengan nasi kucing yang banyak bertebaran di jakarta dan sekitarnya
Namun yang membuat warung pak waras ini unik yakni penamaan menu yang aneh dan tidak umum

Sebagai contoh dia menyebut nasi diganti namanya menjadi "sembako"
Minuman es sinom diganti namanya menjadi "mbok nom" (istri muda)

Berada diwarung ini akan menjadi semakin unik karena setiap kali kita membayar menu
Maka pak waras akan berteriak dengan kencang dengan nama & dialeg yang unik ala suroboyoan

Setiap kali pak waras berteriak nama-nama yang lucu ini
Para pengunjung akan tersenyum simpul karena nama menu yang nyeleneh ini
Mungkin ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya

Tentu saja sebagai seorang entrepreneur
Saya ingin melihat dari kacamata bisnis pak waras ini

Setelah bertanya kiri-kanan, saya menemukan fakta yang sangat jenius dan streetsmart dari cara berbisnis pak waras ini
Ternyata dari sekian banyak menu mulai dari makanan, gorengan, lauk pauk dkk bukanlah hasil dari masakan pak waras

Lantas darimana menu yang sedemikian banyak ini didapat?
Ternyata semua menu itu adalah titipan dari orang .......

Wooooooow....Jenius sekali
Bayangkan
Apabila pak waras harus memasak semua ini sendirian
Membutuhkan waktu yang sangat lama dan menghabiskan banyak tenaga

Namun bila semua ini titipan dari orang lain, pak waras memiliki keuntungan sbb:
1. Tidak perlu modal didepan
2. Dibayar hanya produk yang laku saja, tentunya uang sudah ditangan karena pelanggan sudah membayarnya
3. Hemat tenaga
4. Hemat waktu
5. Hemat tempat memasak, peralatan masak, bahan bakar
6. Dan masih banyak lagi


Ada lagi kelebihan dari bisnis pak waras ini
1. Sewa tempat usaha murah dengan warung K5 dan tenda
2. Membuat sendiri minuman yang memberi profit paling besar


Sebuah bisnis yang sangat praktis, 
Namun jangan tanya hasil dan keuntungannya....

Ayo kita buat hitungan asal saja
Kalau dalam satu kali sesi makan saya dan teman saya menghabiskan uang Rp.30.000,-
Dan saya menghitung ada sekitar 30 orang yang secara bersamaan makan dengan kami
Setiap setengah jam ada pergantian konsumen
Jam buka mulai jam 4 sore sampai jam 9 malam

Estimasi saya dalam sehari pak waras bisa menghasilkan omset minimal Rp. 9jt
Dengan keuntungan 50% dari modal
Artinya pak waras menerima penghasilan bersih sebesar Rp. 4,5jt/hari x 1 bulan = Rp.117jt Nett

Mungkin ini hanyalah hitungan kasar dan sedikit asal
Namun inilah kehidupan seorang entrepreneur
Semuanya serba tidak bisa dihitung dengan akal sehat

Namun yang namanya rejeki memang hak Allah swt
Kita manusia mesti berikhtiar dan berdo'a
Karena do'a saja tanpa ikhtiar itu mimpi namanya
Kalau ikhtiar tanpa do'a itu sombong namanya

Semoga bermanfaat

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
twitter : @rozif1
0813.985.88880/ 021.687.831.57

Wednesday, January 11, 2012

4 Tips Sukses dari Milyuner yang Tak Lulus Kuliah


Pendidikan formal tak selalu berbanding lurus dengan kemakmuran. Beberapa dari milyuner yang berada di daftar orang terkaya Forbes ternyata tidak pernah lulus kuliah.

Dari 400 orang yang masuk dalam daftar 400 orang terkaya Forbes, sebanyak 63 pengusaha atau 15% lebih diantaranya tidak pernah lulus kuliah.

Rincian pendidikan dari orang-orang terkaya versi Forbes tersebut adalah:
•    SMU: 27 orang
•    Kuliah: 160 orang
•    Dropout kuliah: 36 orang
•    Graduate School: 161 orang
•    Lulusan hukum: 35 orang
•    PH.D: 21 orang
•    M.A: 6 orang
•    M.B.A: 84 orang
•    M.S: 29 orang
•    M.D: 5 orang.

Dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan biaya pendidikan yang semakin mahal, tidak ada salahnya jika kita belajar tentang kesuksesan dari orang-orang yang tidak pernah lulus ini.

Berikut tips-tips dari milyuner yang tidak lulus kuliah itu sepertu dikutip dari Forbes, Kamis (12/1/2012):



1. Sean Parker

Salah satu pendiri Facebook dengan kekayaan US$ 2,1 miliar. Pria kelahiran tahun 1979 itu merupakan salah satu wirausaha yang sukses yang sudah menggemari program IT sejak kecil. Ia minim pendidikan formal, dan mencatat sukses besar setelah mendirikan Facebook bersama Mark Zuckerberg.

Lewatkan kuliah, Google pendidikan Anda!

"Ketika alat ilmu dan pengetahuan yang luar biasa tersedia di seluruh dunia, pendidikan formal menjadi kurang penting. Kita harus berharap terus melihat kehadiran wirausaha baru yang mendapatkan sebagian besar pengetahuannya melalui eksplorasi sendiri."

2. Dustin Moskovitz

Salah satu pemilik Facebook dengan kekayaan US$ 3,5 miliar. Pria kelahiran 22 Mei 1984 itu ini juga merupakan salah satu wirausaha internet yang meraup sukses dari Facebook dan masuk dalam jajaran salah satu milyuner muda terkaya di dunia.

Ia sempat mencicipi Universitas Harvard bidang ekonomi selama 2 tahun sebelum akhirnya bergabung dengan Mark Zuckerberg di Palo Alto.

Anda selalu bisa kembali

Jika Facebook tidak bekerja setelah ia meninggalkan kuliah dan bergabung dengan Mark Zuckerberg, ia mengatakan, "Saya dapat kembali ke Harvard kapanpun. Teman-teman saya mungkin tidak disana lagi. Saya mungkin harus memulai lagi masalah sosoal. Itu adalah sebuah risiko. Tapi ini adalah sebuah risiko yang cukup kecil dibandingkan kesempatan besar yang ada pada saat itu,".

3. Phil Ruffin

Pemilik Treasure Islan Casino dengan kekayaan US$ 2,4 miliar.Pria kelahiran Wichita, Kansas ini juga tak lulus kuliah. Namun ia sukses mengembangkan bisnis hotel dan kasinonya sehingga masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.
Pekerjaan terakhir Ruffin sebagai pekerja adalah mendapatkan kembali seekor monyet. Ia berhanti dan mendirikan jaringan toko dan kemudian kasino serta hotal.

Jadilah Nomor 1

"Nasihat yang akan saya berikan kepada orang muda? Berhenti dari pekerjaan Anda. Jangan bekerja untuk siapapun. Anda tidak dapat benar-benar mendapatkan uang dari bekerja pada orang lain," ujarnya.

4. John Paul DeJoria

Pemilik Paul Michell Systems, Patron Tequila dengan kekayaan US$ 4 miliar. Ia pernah menjalani hidup dengan menjual sampo dari pintu ke pintu sebelum meraup kekayaan dengan Paul Mitchell.

Pria kelahiran 13 April 1944 itu merupakan anak seorang imigran Italia dan Yunani. Setelah orang tuanya bercerai, ia mulai menjual kartu natal dan koran dengan berkeliling untuk menghidupi keluarganya. Ia meraup sukses setelah mendirikan John Paul Mitchell System dengan Paul Mitchell pada tahun 1980.

Tebal Muka!

"Saya mempelajari penjualan dan pemasaran dari mengetuk ratusan pintu tiap hari. Anda secara cepat menemukan Anda akan mendapatkan 99 bantingan pintu di muka Anda hingga bisa meraup penjualan," ujarnya.

Sumber : www.detik.com