"The Future doesn't Equal with your past"
Masa depanmu tidak ada hubungannya dengan masa lalu
Kesuksesan yang kita dapatkan dimasa depan tidak terpengaruh apakah kita orang miskin maupun orang susah dimasa lalu, yang dapat mengubahnya hanyalah perbuatan kita saat ini
Kalau dalam pepatah Jawa ada kata "klemben klemben Roti roti"
Biyen biyen saiki yo saiki
Dalam bahasa indonesia kurang lebih berarti dulu itu dulu, sekarang ya urusan sekarang
Kata penyemangat ini pada awalnya saya anggap hanya isapan jempol semata
Namun setelah menjalani kehidupan saat ini serta melihat teman-teman saya
Akhirnya saya sadar, bahwa ini benar adanya
Sedikit cerita tentang masa kecil saya
Saya lahir di Surabaya dari keluarga miskin, dan saya tidak memiliki Ayah diusia 2 tahun
Tinggal ibu yang menghidupi keluarga dengan kerja serabutan
Seringkali ibu saya ini berpuasa dengan sahur segelas air putih
Belakangan saya tahu, bahwa waktu itu memang kami tidak memiliki cukup makanan
Saya sering makan hanya dengan lauk kecap dan kerupuk
Untuk buku sekolah saja, ibu sering mengais dan menjahit dengan benang buku lama saya untuk dipakai kembali
Buku itu dijahit karena kami tidak mampu membeli yang baru
Namun kini keadaan telah berubah...
Kini saya bersama teman memiliki sebuah perusahaan dengan banyak karyawan
Sungguh perubahan yang sangat dramatis
Lalu ada teman saya yang memiliki cerita berbeda
Namanya Tritian atau biasa dipanggil Ryan pemilik Mushrom Factory
Dulunya dia ditolak hanya untuk melamar pekerjaan sebagai cleaning service
Namun bukan Ryan namanyak kalau berputus asa
Dia terus berusaha untuk menjalani hidup menjadi lebih baik
Hasilnya sungguh luar biasa, kini dia memiliki banyak sekali outlet dan restoran
Kaya hanya dengan jualan jamur
Kami sering menjulukinya "wonder boy"
Jadi....
Apakah anda akan terus berusaha meskipun saat ini sedang susah?
Atau anda hany menyesali nasib yang menimpa saat ini?
Itu semua pilihan anda
Mau pilih klemben atau roti :):):)
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Friday, November 12, 2010
Wednesday, November 10, 2010
Mahatma Gandhi & Sepasang Sandal
Sebuah kisah sederhana namun penuh makna dari seorang Guru India Mahatma Gandhi
Begini ceritanya
Mahatma Gandhi hendak pergi kesuatu tempat dengan menggunakan kereta api
Tak lama berselang Kereta api yang trelihat butut itupun datang dan para penumpang berjejal naik
Lalu kereta berjalan pelan, dan ketika makin cepat, seorang pria di salah satu pintu itu berteriak, “lebih cepat sedikit” sambil mengulurkan tangan ke seseorang dengan pakaian khas dan kacamata bulat, yang sedang terengah-engah berlari.
Orang dengan pakaian aneh itu tak lain adalah Mahatma Gandhi. Dengan pakaian yang seperti baju Ihram itu, cukup ribet juga ketika berlari.
Ketika tangan Gandhi bertemu dengan tangan temannya yang sudah di pintu kereta, musibah terjadi, bahwa sandal di kaki kanannya tersangkut dan terlempar.
Sehingga ketika sudah di atas kereta, sandal sang pejuang kemerdekaan India itu tinggal satu, di kaki kirinya. Gandhi berjongkok. Ia ambil sandalnya dan segera melemparnya keluar.
Temen-temannya terheran-heran, dan menanyakan mengapa Gandhi melakukan itu.
Gandhi menjawab, “Yah, bayangkan saja orang yang mengambil sandal tadi. Orang itu tidak akan bisa menggunakan jika hanya ada satu sandal. Namun sekarang, sepasang sandal itu akan berguna bagi siapa pun yang mengambil dan memakainya”.
Kita tahu bahwa, Gandhi tidak hanya meninggalkan sepasang sandal dalam kisah di atas.
Ia juga meninggalkan keteladanan serta kearifan meskipun itu datang hanya dari sepasang sandal
Lalu bagaimanakah kita menanggapi suatu kejadian???
Semoga kitapun semakin dewasa...
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Begini ceritanya
Mahatma Gandhi hendak pergi kesuatu tempat dengan menggunakan kereta api
Tak lama berselang Kereta api yang trelihat butut itupun datang dan para penumpang berjejal naik
Lalu kereta berjalan pelan, dan ketika makin cepat, seorang pria di salah satu pintu itu berteriak, “lebih cepat sedikit” sambil mengulurkan tangan ke seseorang dengan pakaian khas dan kacamata bulat, yang sedang terengah-engah berlari.
Orang dengan pakaian aneh itu tak lain adalah Mahatma Gandhi. Dengan pakaian yang seperti baju Ihram itu, cukup ribet juga ketika berlari.
Ketika tangan Gandhi bertemu dengan tangan temannya yang sudah di pintu kereta, musibah terjadi, bahwa sandal di kaki kanannya tersangkut dan terlempar.
Sehingga ketika sudah di atas kereta, sandal sang pejuang kemerdekaan India itu tinggal satu, di kaki kirinya. Gandhi berjongkok. Ia ambil sandalnya dan segera melemparnya keluar.
Temen-temannya terheran-heran, dan menanyakan mengapa Gandhi melakukan itu.
Gandhi menjawab, “Yah, bayangkan saja orang yang mengambil sandal tadi. Orang itu tidak akan bisa menggunakan jika hanya ada satu sandal. Namun sekarang, sepasang sandal itu akan berguna bagi siapa pun yang mengambil dan memakainya”.
Kita tahu bahwa, Gandhi tidak hanya meninggalkan sepasang sandal dalam kisah di atas.
Ia juga meninggalkan keteladanan serta kearifan meskipun itu datang hanya dari sepasang sandal
Lalu bagaimanakah kita menanggapi suatu kejadian???
Semoga kitapun semakin dewasa...
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Monday, November 8, 2010
Dari hampir Bangkrut menjadi No.1 di Asia ala Tupperware
Sungguh kesempatan yang sangat langka akhirnya saya dapat bertemu dengan Pak Nur Kuncoro yang pernah berada diposisi puncak Tupperware Indonesia (the real big bos)
Saya bersama mas Arys "Bakso Bakar" dan pak Rawi "Prakom" yang dengan sangat bersemangat untuk belajar dari orang besar seperti beliau ini. Mengingat kesibukan beliau yang sangat luar biasa.
Ada pelajaran menarik yang kami dapatkan, berikut cuplikan yang kami dapatkan :
Tupperware masuk ke Indonesia di awal '90an
Selama 6 tahun kehadirannya di Indonesia perusahaan ini selalu merugi
Puncaknya disekitar tahun 96 perusahaan ini sudah sangat dekat dengan kebangkutan
Secara kebetulan pak Nur Kuncoro direkrut untuk menjadi pucuk pimpinan diperusahaan yang sedang krisis ini
Pada awalnya, beliau tidak pernah menyangka bahwa perusahaan ini bahkan lebih parah kondisinya dari yang dibayangkan sebelumnya
Disamping terus merugi, diantara para karyawan juga tidak saling menyapa waaah kacau
Namun akhirnya beliau mencari sumber dari permasalahan yang ada dengan melakukan pertemuan dengan para petinggi perusahaan dan para mitra (distributor)
Rupanya para mitra merasa keuntungan yang didapat tidak dapat menutupi biaya operasional yang yang ditanggungnya
Singkat cerita, keuntungan para distributor dinaikkan dengan syarat harus memenuhi quantity target yang ditetapkan oleh tupperware
Rupanya manajemen lama diperusahaan ini lebih memikirkan keuntungan sesaat, dimana kalau mau survive ya ambil keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan para mitra
Dengan pengalam beliau, akhirnya divisi keuangan disuruh menghitung ulang keuntungan yang didapat selama ini
Dan didapatlah minimal quantity penjualan agar perusahaan tetap survive tapi para mitra juga dapat untung
Ditetapkanlah diskon yang diinginkan para mitra dengan imbalan sistem target
Rupanya strategi ini berhasil, penjualan meroket 200% dari sebelumnya
Dan yang lebih menarik, kerugian selama 6 tahun dapat tertutup hanya dengan 1,5 tahun penjualan Woooh..fantastis!!!
Pelajaran menariknya adalah...
Perusahaan kita mesti memikirkan mitra terlebih dahulu dibandingkan dengan ketakutan berlebihan kita sendiri
Dengan memberi tentu kita akan menerima
Perusahaan kami mesti segera mengadaptasi sistem ini
Bagaimana dengan anda?
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Ledakan Ide
Ketika mengisi kuliah kewirausahaan di Bina Sarana Informatika Salemba saya mendapati generasi muda yang sangat "Luar biasa"
Berbeda sekali dengan generasi saya yang "Biasa diluar" (dalam arti yang sesungguhnya suka main disawah he..he..)
Mahasiswa sekarang sudah sangat Aware dengan entrepreneurship
Bahkan beberapa diantara mereka sudah memiliki usaha yang cukup potensial dimasa depan
Namun, ada juga yang sangat cerdas dan memiliki begitu banyak ide dikepalanya
Contoh sederhananya :
Saya mau membuat tempe mendoan dengan varian rasa strawberry, coklat dll (luar biasa....applause)
Saya ingin membuat telor asin berbagai rasa (applause.....)
dst....
Namun ketika kita melakukan sesi coaching one on one
Kita teliti lebih detail mengenai aplikasinya didunia nyata...
Mereka masih jauh dari sempurna, tapi okelah khan masih belajar
Beberapa dari generasi muda ini masih mengedepankan kendala dibandingkan solusi
Contohnya :
Saya masih muda dan belum berpengalaman.....
Saya tidak punya modal (butuh modal 35jt buat buka toko tas)
Saya tidak punya waktu karena mesti bekerja dan kuliah
Namun manajemen kampus BSI memang saya akui sangat tanggap dengan fenomena ini
Mereka langsung mendatangkan para praktisi usaha untuk mengajari mahasiswanya berwirausaha
Saya membayangkan diantara ratusan mahasiswa ini nantinya akan menjadi konglomerat di Indonesia sekelas Ciputra, Chaerul Tanjung, dkk yang kaya bukan dari warisan
Sungguh maju bangsa ini bila generasinya seperti mereka
Generasi yang tegar dan tidak manja mengemis pekerjaan dari pemerintah
Terus maju Generasi Muda
Tapi jangan lupa....Ide harus bisa diaplikasikan didunia nyata....
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Berbeda sekali dengan generasi saya yang "Biasa diluar" (dalam arti yang sesungguhnya suka main disawah he..he..)
Mahasiswa sekarang sudah sangat Aware dengan entrepreneurship
Bahkan beberapa diantara mereka sudah memiliki usaha yang cukup potensial dimasa depan
Namun, ada juga yang sangat cerdas dan memiliki begitu banyak ide dikepalanya
Contoh sederhananya :
Saya mau membuat tempe mendoan dengan varian rasa strawberry, coklat dll (luar biasa....applause)
Saya ingin membuat telor asin berbagai rasa (applause.....)
dst....
Namun ketika kita melakukan sesi coaching one on one
Kita teliti lebih detail mengenai aplikasinya didunia nyata...
Mereka masih jauh dari sempurna, tapi okelah khan masih belajar
Beberapa dari generasi muda ini masih mengedepankan kendala dibandingkan solusi
Contohnya :
Saya masih muda dan belum berpengalaman.....
Saya tidak punya modal (butuh modal 35jt buat buka toko tas)
Saya tidak punya waktu karena mesti bekerja dan kuliah
Namun manajemen kampus BSI memang saya akui sangat tanggap dengan fenomena ini
Mereka langsung mendatangkan para praktisi usaha untuk mengajari mahasiswanya berwirausaha
Saya membayangkan diantara ratusan mahasiswa ini nantinya akan menjadi konglomerat di Indonesia sekelas Ciputra, Chaerul Tanjung, dkk yang kaya bukan dari warisan
Sungguh maju bangsa ini bila generasinya seperti mereka
Generasi yang tegar dan tidak manja mengemis pekerjaan dari pemerintah
Terus maju Generasi Muda
Tapi jangan lupa....Ide harus bisa diaplikasikan didunia nyata....
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Wednesday, October 27, 2010
Malu dong sama Mahasiswa BSI .....
Foto bareng Pak Islah BSI & mas Hafiz Jasuke
Minggu kemaren kami dari komunitas tangan diatas yang diwakili oleh teman-teman KOMPAK (komando lapak) mendapat tugas untuk sharing dan mentoring dikampus Bina Sarana Informatika
Adapun teman-teman tersebut antara lain Mas Arys Bakso Bakar, Pak Rawi PRAKOM, Mas Gilang dan mbak Fitri D'cup Corner, Pak Ichsan Sabri, Mas Hafiz Jasuke, Pak Teten Bakmi Sarjana, Mas Anggara Warung Bakso Mandiri dll.
Ada yang sudah memiliki bisnis bahkan sudah cukup besar namun secara umum masih didominasi oleh orang-orang muda yang potensial menjadi besar dimasa depan
Permasalahan yang muncul masih diseputar kebingungan menentukan bisnis yang tepat karena banyaknya pilihan maupun tidak fokus
Namun setelah kita mentoring dan langsung ditantang untuk action, mereka langsung bersemangat dan bahkan ada yg langsung memulai bisnis hari itu juga
Lalu...kalau mahasiswa bisa
Apakah karyawan mau kalah dengan juniornya (mahasiswa) he..he..
Asal jangan alasan "ngalah" yang dipakai
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.imucu.com
Sunday, September 26, 2010
Jangan Tersesat jadi Entrepreneur
Beberapa hari yang lalu
Saya mendapat kunjungan seorang kawan lama yang saat ini masih bekerja disebuah perusahaan consumer goods di Surabaya
Kebetulan saya sedang berada di pabrik yang sekaligus merupakan kantor Imucu didaerah Sidoarjo.
Teman saya inipun bercerita tentang karirnya saat ini
Terus terang saya dibuat kagum dengan pencapaian yang telah dilakukannya
Setelah agak lama, akhirnya dia mengungkapkan kegalauan dan keraguan yang ada dipikirannya
Yakni menimbang antara mau terus berkarir atau merubah haluan jadi seorang entrepreneur
Kami saling bertukar pikiran dan yang membuat menarik adalah....
Teman saya ini tidak mempunyai rencana yang matang mengenai rencananya untuk berpindah menjadi seorang entrepreneur
Dan ini sering dialami oleh banyak karyawan yang ingin berpindah kwadran menjadi Self Employee, Business Owner maupun Investor (menurut Robert Kiyosaki)
Jangan menjadi orang yang tersesat
Karena pada intinya, kita bekerja adalah untuk menjemput rejeki
Tidak jadi masalah apakah anda berstatus seorang karyawan maupun entrepreneur
Tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk
Tidak usah ikut-ikutan aliran yang justru menyesatkan dengan menyuruh keluar kerja sekarang juga dll
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan istri, keluarga dan lebih baik kalau anda berkonsultasi pada ahlinya
Kalau anda ingin karir sering-seringlah berkonsultasi dengan atasan atau senior anda
Kalau anda ingin menjadi entrepreneur maka belajarlah pada entrepreneur yang terbukti berhasil ditempat anda
Tidak usah malu apalagi sungkan
Karena malu tidak menguntungkan anda pada situasi seperti ini
Teliti dan pelajari terlebih dahulu sebelum memutuskan
Lebih aman dan terukur
Karena tidak menjamin, bahwa menjadi entrepreneur anda akan lebih baik
Jangan tersesat!!!
Salam Hangat
Fatchur Rozi
Owner Imucu
www.imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Wednesday, September 8, 2010
Cara Aman beralih dari Pegawai menjadi Entrepreneur (tanpa diomeli istri & mertua)
Pernahkah anda bimbang antara terus menjadi pegawai atau mulai berbisnis dan menjadi entrepreneur???
Saya pernah mengalaminya....
Namun bagi sebagian orang proses perpindahan ini bisa menjadi hal yang sangat rumit
Akhirnya bisa ditebak....sampai saat ini mereka masih menjadi pegawai
Namun kini jangan khawatir
Saya memiliki resep ampuh membasmi kuman dan penyakit "TAKUT" ini
Mulailah berbisnis ketika masih menjadi karyawan
Di komunitas tangan Diatas kami menyebutnya "Amphibi"
Karena golongan ini masih berstatus sebagai pegawai tapi sudah mulai nyemplung punya usaha sendiri
Porsinya tentu lebih besar tanggungjawab sebagai pegawai
Karena anda masih dibayar untuk bekerja
Lakukan bisnis diluar jam kerja atau diwaktu libur
Tips ketika menjalani proses awal ini :
Berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya sudah mulai menghasilkan uang
Dengan semakin besarnya ukuran bisnis anda
Gejala awal anda sudah mulai terinfeksi virus "akan kaya" mulai terlihat
Gejala awalnya adalah anda dituntut untuk lebih berkonsentrasi pada bisnis yang sedang berkembang ini
Efeknya......anda sudah mulai tidak fokus dalam bekerja dikantor
Namun tenang saja....ini normal, karena kita semua mengalaminya
Tips ketika menjalani proses pertama ini :
Tetap berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang semakin besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah mulai hampir sama dengan gaji yang anda terima dikantor)
Tentu istri anda semakin senang bukan :):):)
Gejala kedua
Prestasi dikantor semakin menurun
Bahkan ada yang sampai mendapat Surat peringatan dari perusahaan
Tetap tenang.....karena ini juga normal
Ini tandanya virus sudah semakin menjalar ditubuh anda
Tips ketika menjalani proses kedua ini :
Tetap berikan seluruh penghasilan dari wirausaha kepada istri
Kenapa????
Biar istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang tambah besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah sama dengan gaji yang anda terima dikantor atau bahkan lebih)
Dalam tahap ini Istri sudah bisa menikmati apa yang selama ini ingin dilakukannya tanpa takut gaji habis :):):)
Karena dia menerima uang 2 kali lipat dari biasanya (1 dari gaji & dari bisnis)
Gejala ketiga
Anda sudah tidak bisa melakukan pekerjaan kantor
Karena Seluruh fokus anda adalah kebisnis yang semakin besar
Tips ketika menjalani proses ketiga ini :
Mulai bagi sebagian penghasilan dari wirausaha kepada istri dan untu anda tabung/mengembangkan usaha
Kini istri anda tahu bahwa usaha yang dilakukan suaminya menghasilkan uang yang besar
(dalam proses ini bisa jadi uang hasil bisnis sudah melebihi dari gaji yang anda terima dikantor (bisa 2-3 kali lipat)
Dalam tahap ini
Gantian Istri anda yang meminta waktu lebih untuk menikmati hasil bisnis bersama keluarga
Justru istri yang menyuruh anda untuk resign
Inilah waktunya bagi anda untuk mempersiapkan surat resign
Dan bicara dengan atasan anda
Dan bulan berikutnya....
SELAMAT......anda sudah resmi diwisuda menjadi seorang entrepreneur
Selamat menikmati dunia yang berlimpah dengan segala tantangan dan kenikmatan yang seimbang
Salam Hangat,
Fatchur Rozi
www.imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)