Friday, August 17, 2012

Avada Kedavra

Ini ada tulisan dari sahabat saya Mas Eko June tentang SULAP dan ulasan tentang saya
Semoga bermanfaat.

Abracadabra adalah ucapan yang seringkali diucapkan magician atau pesulap ketika beraksi. Berasal dari kata Avda Kedavra dalam bahasa Aramaic yang berarti "what was said has been done' atau bisa berarti 'menyembuhkan' atau 'menghancurkan' yang intinya adanya perubahan dari kondisi semula. Dalam novel fiksi yang kemudian difilmkan Avada Kedavra adalah salah satu dari 3 Mantra Tak Termaafkan.

Urusan sulap menyulap sudah ada sejak jaman dahulu kala. Menjadi satu profesi dan kegiatan yang memiliki manfaat. Unsur keratifitas dan seni nya serta nuansa misteriusnya kerap menarik perhatian, terutama bagi saya pribadi. Sehingga ketika ada tayangannya selalu menontonnya bahkan ada satu acara TV waktu itu yang bertema menarik yaitu klo gak salah The Mask Magician Secrets Revealed yang justru isinya mengungkap rahasia para pesulap, apa yang terjadi sesungguhnya dibalik triik2 yang mereka lakukan.

Sehingga sungguh merasa senang sekali ketika salah seorang sahabat, mas Rozi, yang sebelumnya adalah seorang pengusaha dan owner dari sendal lucu Imucu, mempelajari sulap, mempraktekkannya dan bahkan kini sepertinya menjadi pilihan profesinya. Beberapa kali dalam setiap pertemuan dengannya diperagakan trik sulap yang selalu mempesona. Bahkan sempat dalam kunjungan ke rumah memperagakan dan mengajarkannya di depan anak saya dan teman2-nya sehingga kini hanya dengan sedikit bekal tools dan ilmu dasar sudah bisa menujukkan trik sulap kepada teman mereka lainnya, walau masih yang sederhana.

Bahkan pernah kejadian ketika sedang menemani istri menjaga toko dan ada pelanggap yang membawa anak2 dan kerap mereka rewel karena bosan menunggu ibunya memilih barang atau hal lainnya maka saya praktekkan trik sulap yang sempat diajarkan mas Rozi. Alhamdulillah bisa menghibur mereka dan kadang ada kejadian ibu2 yang datang lagi ke toko karena ajakan anaknya, entah mau beli baju atau minta ditunjukiin trik sulap lagi hehe.

Dalam kaitannya dengan dunia wirausaha, ada beberapa hal menarik yang bisa diambil dari suatu keahlian sulap.

1. Kreatifitas

Menjadi pesulap jelas menuntut kreatifitas yang tinggi. Bagaimana ia memainkan ketangkasan tangannya, bagaimana melakukan trik dengan baik, bagaimana menggunakan alat pendukung khusus tersembunyi dan sebagainya. Serta bagaimana melakukan inovasi trik2 baru dan berbeda agar penonton dapat terus menikmati sesuatu yang baru dan membuatnya memiliki karakter berbeda dibanding dengan pesulap lain. Semangat kreatifitas, inovasi dan diferensiasi yang sama yang juga diperlukan dalam berbisnis.

2. Kecepatan

Sudah dikenal baik bahwa keahlian utama dan mendasar seorang pesulap adalah kecepatan gerak tangannya serta anggota tubuh lain jika diperlukan. Dengan kecepatan itu dapat memanipulasi mata, memakai tools tersembunyi untuk mendukung aksinya dan sebagainya. Kecepatan dalam dunia usaha juga menjadi satu hal yang penting. It is not the big that eat the small but the fast that eat the slow.

3. Tools

Dalam beberapa aksi baik skala kecil atau besar, peralatan yang dibuat khusus menjadi pendukung aksi dari seorang pesulap. Dari mulai kartu, tali, kain, pisau, jempol palsu, topi hingga cermin, kotak besar, asap dan sebagainya. Dengan keahlian khusus, kreatifitas dan strategi yang tepat, dukungan dari peralatan khusus itu mampu memberikan perfomansi yang 'wah' bagi penonton. Peralatan dan mekanisasi pun adalah hal penting dalam dunia usaha. Karena bisnis acap kali adalah suatu ajang pertempuran dan jelas butuh peralatan dalam sebuah pertempuran. Dari mulai fisik seperti proposal, mesin, komputer, finansial hingga non-fisik seperti mental alias mind-set

4. Fun

Karena tujuan utama sulap adalah untuk menghibur maka jelas fun atau bergembira adalah sesuatu yang perlu dimiliki seorang pesulap dan harus selalu hadir dalam setiap aksinya. Terlepas dari adanya suatu aksi yang terkesan menyeramkan maka pada dasarnya untuk segmen tertentu, itu dianggap menghibur. Dalam bebisnis pun, walau seringkali dianggap sebagai suatu pertempuran namun unsur menyenangkan tetap perlu ada agar tetap terjaga semangatnya, tidak mudah menyerah ketika sedang jatuh dan sebagainya. TDA sendiri dalam salah Nilai nya adalah Fun yang intinya adalah keseimbangan dalam hidup. Sersan, serius tapi santai.

5. Ilmu

Jelas sekali dalam melakukan sesuatu dibutuhkan dan dituntut adanya ilmu. Tanpa itu maka kita tidak akan mempu melakukan atau mendapatkan yang terbaik. Dalam ajaran agamapun dianjurkan untuk terus menuntut ilmu dan betapa tingginya derajat orang yang berilmu serta betapa mulianya kedudukan seorang guru. Ilmu bisa didapat secara otodidak atau belajar sendiri atau belajar pada orang lain. Terkhusus sulap sudah ada beberapa kursus atau jenis pengajaran lain yang tersedia sesuai level, harga atau jenisnya. Mas Rozi sendiri sudah membuka diri untuk mengajar sulap pada yang membutuhkannya, sayang jika dilewatkan. Kaitannya dalam bisnis, jelas ilmu adalah hal yang sangat penting bahkan lebih penting dari modal finansial. Tanpa ilmu, modal uang berapapun akan lenyap karena berbagai sebabnya.

Sim salabim, abrakadabra, dibantu ayo prok prok prok ...

Wassalam.

@ekojune | ekojune.com
Member TDA 002-00007

anda tidak perlu hebat untuk memulai
tapi anda harus memulai untuk menjadi hebat

Wednesday, July 18, 2012

JATUH CINTA DENGAN DUNIA SULAP

Pertamakali saya berkenalan dengan dunia sulap terjadi sekitar tahun 2010

Waktu itu pada sebuah pameran ada yang menawarkan belajar sulap
Lama saya amati para pesulap memperagakan atraksinya
Sungguh..... saya hampir tak berkedip melihatnya
waktu itu, sulap yang ditunjukkan adalah membengkokkan sendok dan menghilangkan coin

Saya bolak-balik ke stand tersebut
Galau kalau istilah kerennya he..he...

Dalam hati ingin belajar, namun apa daya harganya Mahal Banget!!!

Tapi saya tidak pernah menyesalinya

Kini....
Tak terasa 3 tahun berlalu
Saya terus mempelajari Sulap baik bertemu langsung dengan pesulap maupun dengan membeli buku dan searching di internet

Tidak tahu kenapa....
Saya seakan-akan tidak bisa berhenti mempelajari rahasia yang tersembunyi didalam seni sulap ini
Mulai dari sulap sederhana sampai dengan sulap dengan tingkat kesulitan tinggi seperti Menerbangkan tubuh dan menyetir dengan ditutup mata pakai plat besi
Ibarat pepatah "kamu akan menjadi seperti apa yang kamu sukai"
Ini terjadi pada diri saya saat ini

Tiba-tiba teman dan sahabat selalu ingat saya tatkala melihat acara sulap di TV
Ada yang ingin tahu rahasianya dan ada yang ingin belajar

Dan tiba-tiba saja, dunia sulap menjadi bisnis baru saya
Mungkin Otak pebisnis selalu begini ya he..he...

Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba ada yang menawarkan untuk membuat show sulap
Ada pula yang menawarkan untuk mengajakan sulap disekolah yang mereka kelola
Belakangan malah sudah mulai ada yang mengundang untuk acara ulang tahun anaknya
weleh..weleeeh...Alhamdulillah

Semuanya terjadi begitu saja
Karena kebanyakan teman saya adalah member TDA
Maka order muncul banyak dari teman-teman di TDA
Berkali-kali saya merasakan manfaat bergabung dengan sebuah komunitas seperti TDA


Apakah anda juga mengalaminya?

Salam Sulap,

Fatchur Rozi
http://indonesiamagics.blogspot.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.facebook.com/IndonesiaMagic

Saturday, May 26, 2012

8 Cara Mudah Genjot Modal Usaha


1. Modal Keringat
Ini merupakan modal yang paling awal. Jangan salah, dengan modal keringat alias niat saja sebuah perusahaan bisa berjalan. Tanpa harus mengeluarkan uang, anda bisa merancang kode untuk aplikasi android atau buka bengkel di garasi rumah.

Mereka yang berhasil: Facebook diluncurkan dari sebuah kamar asrama Harvard oleh Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin.

Keuntungan: dengan menginvestasikan sumber daya alias keahlian diri sendiri Anda bisa lebih kreatif dan bisa menentukan arah perusahaan.

Hati-hati: jika Anda mitra, jangan ambil risiko. Bikin perjanjian tertulis mengenai kontribusi anda yang hanya mengandalkan skill. Jangan sampai anda 'ditendang' di kemudian hari karena tidak ikut menyetor modal secara tunai.

2. Tabungan dan kartu kredit
Modal awal perusahaan yang berasal dari simpanan si pendiri sangat lazim ditemui. Seorang pengusaha pasti rela mengeluarkan tabungannya untuk pertumbuhan perusahaan. Jika, masih tidak cukup, Anda bisa menggunakan kartu kredit pribadi.

Mereka yang berhasil: penjaga toko kelontong Kevin Smith menjual koleksi komiknya yang berharga dan memaksimalkan pinjaman di kartu kreditnya untuk membesut film "Clerks" di tahun 1994. Dia berhasil mengumpulkan modal US$ 27.000 termasuk beberapa pinjaman dari keluarga dan kerabat. Filmya sendiri meraih pendapatan lebih dari US$ 3 juta.

Keuntungan: Anda punya kendali penuh atas perusahaan. Selain itu, Anda akan lebih serius menjalankan perusahaan karena ada risiko kehilangan uang yang sudah susah payah dikumpulkan.

Hati-hati: Jika Anda tidak terbiasa menyusun anggaran, belajar dari sekarang. Manajemen uang yang buruk bisa menghilangkan modal Anda dengan cepat tanpa mendapat apa-apa.
3. Keluarga dan kerabat
Ketika pengusaha muda dinilai punya potensi, keluarga dan kerabat biasanya ingin membantu dalam menambah modal. Orangtua biasanya akan memberikan modal secara cuma-cuma, sementara teman dan kerabat lainnya ingin punya sedikit saham di perusahaan Anda.

Mereka yang berhasil: penulis naskah muda, Edward Burns, menulis sebagian besar naskah film perdananya "The Brothers McMullen" di rumah ibunya. Teman-temannya menjadi pemeran dalam film tersebut. Film itu mendapatkan penghargaan Grand Jury Prize di festival film Sundance, kemudian dijual ke Searchlight Pictures, anak usaha 20th Century Fox. Filmnya pun menjadi film terlaris di tahun 1995.

Keuntungan: Keluarga dan kerabat biasanya menolong dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, ya mungkin sedikit imbalan boleh-boleh saja.
4. Pinjaman bank
Pinjaman bank sangat berguna bagi mereka yang ingin memulai usaha tapi tak punya banyak modal ataupun sumber modal lain. Jika perusahaan mulai mencetak laba, biasanya bank akan makin mesra mendekati Anda.

Mereka yang berhasil: Insinyur pensiunan Oscar Wong memproduksi bir sebanyak 6.500 barel setahun, melalui usaha miliknya Highland Brewing Company di Asheville, N.C. Ia dapat pinjaman US$ 1,9 juta dari Avista Business Development Corporation dan Banking Branch & Trust Co. Kini produksi birnya berhasil digenjot sampai 30.000 barel per tahun.

Keuntungan: Anda tidak perlu mengeluarkan uang sendiri dan bank tidak akan menjadi pemegang saham di perusahaan Anda.

Hati-hati: Bank melihat bisnis yang baru berdiri punya risiko tinggi. Untuk bisa dapat kepercayaan bank, siapkan rencana bisnis yang solid juga aset-aset yang bisa jadi jaminan jika ternyata nanti bisnis Anda tidak berjalan dengan baik.
5. Pinjaman alternatif
Web commerce dan media sosial memberikan perusahaan-perusahaan kecil alternatif di luar pinjaman bank. Web-web ini menemukan basis pelanggan potensial yang besar dari mereka yang pengajuan kreditnya sering ditolak oleh bank.

Mereka yang berhasil: Perusahan Seth Perlman, Gaines Motor Coaches di Las Vegas meminjam US$ 35.000 dari On Deck musim gugur tahun lalu. Uang itu digunakan untuk memperbarui bus-bus besarnya dan disewakan sebagai transportasi kru tur konser band-band rock. Bus hijau yang dinamai Emerald itu sekarang sudah di-booking untuk lebih dari 320 hari setahun.

Keuntungan: Proses aplikasi bisa lebih sederhana dan cepat daripada aplikasi ke bank.

Hati-hati: Meski beberapa pemberi pinjaman mengatakan bunganya kompetitif, tingkat suku bunga bisa melampaui 30% tergantung dari kondisi peminjam.
6. Investor 'Malaikat'
Orang-orang kaya yang disebut investor 'malaikat' senang bertaruh di tahap awal perusahaan tertutup yang sekiranya mampu bertumbuh pesat tapi masih terlalu kecil untuk minta dana jutaan dolar dari perusahaan investasi. Pembelian saham sebagai investasi dengan dana pribadi ini disebut private placement.

Mereka yang berhasil: Pada tahun 1998 salah satu pendiri Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim memberi Larry Page dan Sergey Brin selembar cek bernominal US$ 100.000 untuk membantu berdirinya Google Inc.

Keuntungan: Investor 'malaikat' kebanyakan pengusaha berpengalaman dan bisa jadi penasehat berharga bagi perusahaan-perusahaan muda.

Hati-hati: Melepas saham ke investor baru berarti mengurangi kebebasan pengusaha dalam membuat keputusan bisnis secara sepihak. Struktur kepemilikan baru juga akan membatasi penilaian dan pilihan untuk pendanaan tahap berikutnya. Saham yang dimiliki pribadi biasanya sulit dijual lagi.
7. Merger dan akuisisi
Perusahaan kecil bisa mencapai tahap pertumbuhan berikutnya jika bergabung dengan perusahaan besar yang mau beli. Perusahaan raksasa kerap berminat mengakuisisi perusahaan kreatif yang punya produk atau jasa baru menjanjikan.

Mereka yang berhasil: Instagram yang dibeli Facebook seharga hampir US$ 1 miliar.

Keuntungan: Anda, mitra dan investor mendapat bayaran tunai atas keberanian menelurkan ide brilian dan mewujudkan jadi nyata. Pendapatan ini bisa digunakan untuk membangun bisnis baru atau beristirahat.

Hati-hati: Jika Anda memutuskan keluar setelah perusahaan diakuisisi, orang lain yang akan menikmati potensi dan hasil dari bisnis yang Anda bina dari nol.

8. Initial Public Offering (IPO)
Perusahaan tertutup bisa mengumpulkan sejumlah dana segar untuk ekspansi dengan menawarkan sahamnya ke publik lewat IPO. Pendiri dan investor dini punya nilai kekayaan yang ditentukan harga perdagangan saham harian.

Mereka yang berhasil: Pada tahun 2007, Mark Pincus mendirikan Zynga, produsen game-game media sosial seperti FarmVille dan Cityville. Desember 2011, Zynga mengumumkan IPO 100 juta saham umumnya di harga US$ 10 per sahamnya.

Keuntungan: Anda dan pemegang saham bisa meraup profit jika harga saham melejit. Pendiri dan investor dini seperti perusahaan investasi juga punya kesempatan melepas sahamnya ke bursa.

Hati-hati: Harga saham bisa saja anjlok di bawah harga IPO, tergantung pada performa perusahaan dan kondisi ekonomi. Terdaftar sebagai perusahaan terbuka juga berarti mengharuskan Anda mengumumkan laporan keuangan ke publik. Selain itu, banyak syarat serta ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.

sumber : detik.com

Kisah Sang Penjual Amplop ...

Nah blogger, ketika saya membuka beranda Facebook, saya melihat seorang teman meng-share tentang sebuah kisah,
kisah yang membuat saya penasaran di awal, dan benar-benar terharu di akhirnya..

Langsung saja,
Ini dia kisahnya :

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. 
Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. 
Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. 
Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. 
Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. 
Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. 
Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? 
Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. 
Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. 
Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. 
Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. 


Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. 
Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. 
Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? 
Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. 
Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. 


“Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. 
Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. 
Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. 
Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. 
Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. 
Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. 
Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. 


“Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya.


 Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. 
Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. 

Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. 
Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. 
Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? 
Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. 
Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. 
Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. 


Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini:

“bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. 
Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. 
Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran, meminta-minta kepada orang yang lewat. 
Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. 
Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. 
Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. 
Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. 
Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Saudaraku, 
"Di antara sekian jenis kemiskinan", kata KH. Rahmat Abdullah, 
"yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam". 
Walaupun kondisi fisiknya tak sempurna, walaupun pendidikannya rendah, walaupun usianya tak lagi muda.. Izzah (kehormatan) dirinya dalam bekerja mencari penghasilan yang halal harus kita hargai daripada yang meminta-minta. 


Walaupun tidak salah apabila kita memberikan sedekah kepada siapapun yang kita lihat ketika beliau orang-orang tersebut membutuhkan uluran pertolongan kita.

SEMOGA MENGINSPIRASI UTK KEBAIKAN KITA SEMUA...


Kisah ini saya dapatkan dari Page :
http://11063ari.blogspot.com/2012/05/kisah-sang-penjual-amplop.html

Saturday, March 24, 2012

Pesan Singkat buat para #LAPAKERS

Assalaamualaikum

Halo apa kabar para #LAPAKERS

Pagi ini saya mulai ngelapak lagi
Bukan di TMII tapi di puri gading Bekasi

Alhamdulillah....
Jilbab anak yg saya jual banyak laku terjual
Banyak juga yg pesan buat minggu depannya

#LAPAKERS.......sudah lama juga ya kita gak ngelapak bareng he..he..

Jadi SEMANGAT lagi buat rutin ngelapak

Jadi kapan nich kita mulai ngelapak lagi di TMII ?
(Colek.........Komandan Lapakers dan Semua member KOMPAK TDA)

Wassalam

Fatchur Rozi
http://jilbabmunira.blogspot.com
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Thursday, March 15, 2012

Si Cantik RMC...

SEMANGAT BARU!!!!!
Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat ini


Semangat yang dulu pernah saya rasakan ketika mengembangkan merk Imucu
Imucu lahir dan menjadi seorang gadis remaja yang cantik
Digemari banyak orang
Bukan Ge-EeR ya.... kalau Imucu dikenal diseantero negeri bahkan dikenal sampai kemanca negara
Tentu saja sebagai orang tua saya merasa bangga

Kini......
Semangat & Kebahagiaan yang persis sama juga kini tengah saya rasakan
Cuma kali ini anak yang baru lahir ini diberi nama RMC

RMC kini sudah mulai bisa berjalan dan Insyaallah sebentar lagi juga akan menjadi seorang gadis cantik
Yang digemari oleh banyak orang AMIIIN....

Namun...
Dalam membesarkan RMC kali ini terasa berbeda dengan ketika saya mengembangkan Imucu
Ketika membesarkan Imucu saya masih buta tentang apa yang akan dihadapi sebagai orangtua
Ibarat Masuk goa yang gelap kini saya memasuki goa dengan penerangan yang lengkap
Dulu kaki saya sering terantuk
Sering jatuh bangun karena tidak adanya cahaya didalam goa tersebut

Kini,
Saya sudah tahu apa & siapa yang akan menanti saya diujung gua
Saya melihat dengan jelas dimana ada batu
Dan yang lebih penting, tahu kapan waktunya berhenti untuk berbelok
Sehingga tidak menabrak dinding maupun masuk ke lubang maupun jurang

RMC akan mendapat pendidikan yang jauh lebih baik
RMC akan mendapat kasih sayang lebih banyak
RMC akan mendapat support lebih total

Jadi, tumbuhlah menjadi gadis cantik ya sayangku...

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://busanamuslim-grosir.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Saturday, February 18, 2012

Asyiknya menjadi GOBLOK

 Pada hari jumat kemaren saya membaca salah satu liputan disebuah media ibukota

Seorang direktur dari perusahaan yang cukup besar sedang berbicara didepan sebuah seminar yang dihadiri oleh para mahasiswa/pebisnis pemula

Dengan PeDe-nya sang direktur berbicara didepan audiencenya
"Dalam membangun usaha kita harus mempunyai visi dan misi yang jelas"
Kurang lebih demikianlah yang beliau ungkapkan

Terus terang......
Kalau saya yang menjadi peserta seminar itu
Dan saya adalah seorang mahasiswa yg ingin memulai bisnis
Mungkin saya akan mengurungkan niat saya untuk memulai berbisnis


Lho memangnya kenapa???

Karena saya bingung.....
Bisnis belum mulai
Bisnis belum tentu untung
Lebih parah lagi, bisnis belum tentu bisa dijalankan
Saya harus dipusingkan dengan memiliki visi dan misi yang jelas

Mungkin saya salah...
Mungkin saya yang kurang pengalaman
Mungkin juga saya kalah kelas dengan bapak direktur ini
Atau bahkan kalah segala-galanya hahahaha....

Namun dari pengalaman selama ini
Serta dari banyak teman-teman yang saya kenal
Rata-rata mereka memulai bisnisnya bukan dari visi dan misi yang jelas
Jangankan mikirin visi misi
Lha wong visi saja mungkin kami gak ngerti he..he...

Mungkin "The Power Of Kepepet" lebih cocok dijadikan syarat untuk memulai bisnis
Kepepet untuk mengisi perut
Kepepet untuk melunasi hutang
Kepepet karena setiap hari dimarahin sama istri he..he...

Namun saya baru setuju kalau visi dan misi dijadikan syarat untuk memperbesar sebuah bisnis yang sudah jelas telah berjalan dan menguntungkan

Namun Saya menolak keras visi dan misi dijadikan syarat dalam memulai usaha
Kapan Indonesia mau maju...
Kalau untuk memulai usaha saja kita harus PINTER membuat business plan
Tapi BODOH dalam implementasi

Biasanya kalau kita mau mulai usaha kita harus menghitung ROI (return of investment)
Dan ternyata diatas kertas kita rugi
Maka apa yang akan kita lakukan???
BENAR... kita tidak akan pernah memulai bisnis tersebut

Begitu juga sebaliknya
Apabila hitungan diatas kertas ROI-nya super  bagus
Tapi setelah dijalani
Eeeeeehhh...ternyata tidak seindah impian
Apa yang akan kita lakukan....
BENAR lagi,... kita akan menutup usaha tersebut

Paling enak jadi orang GOBLOK
Yang gak bisa ngitung ROI
Kami tidak takut rugi
Kami tidak takut bangkut
Kami tidak takut segalanya
Karena kami memang tidak bisa menghitung

Tapi satu yang kami tahu
Setiap kami berjualan kami menghasilkan UNTUNG

KAMI TIDAK TAKUT MATI MEMULAI
TAPI  KAMI TAKUT MATI TANPA PERNAH MEMULAI


Semoga bermanfaat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
http://www.facebook.com/fatchurrozif1
https://twitter.com/#!/rozif1