Tuesday, October 18, 2011

Borderless world


Malam ini saya iseng-iseng melihat status diblog saya

Agak terkejut juga ketika melihat para pengunjung blog ini ternyata bukan hanya dari Indonesia
Namun, sebagian berasal dari negara lain seperti dari Amerika Serikat
Khusus pengunjung dari negara ini bisa sampai seperempatnya wuuiihh....

Netters dari negara lainnya yang mengaskses blog ini secara berurutan berasal dari  :
1. Indonesia
2. Amerika Serikat
3. Malaysia
4. Kanada
5. Inggris
6. Jerman
7. Qatar
8. Hongkong
9. Ukraina
10. Vietnam

Mungkin ini merupakan salah satu yang disebut dengan dunia tanpa batas
Artinya, siapapun dan dimanapun bisa mengakses informasi kapan saja

Jadi malu kalau melihat begitu banyaknya orang yang belajar meskipun berbeda jarak dan waktu


Mungkin juga sudah saatnya kita melakukan hal yang sama

Belajar kepada siapasaja dan dimana saja
Tidak peduli kita belajar kepada orang terkenal maupun hanya mahasiswa yang senang menulis melalu blog maupun websitenya

Dan lebih enak lagi...
Orang seperti saya bisa melakukannya hanya dari meja rumah sederhana saya di Bogor
Sambil melihat Aiko dan Nasywa bermain dan nonton tv
Ditemani segelas teh hangat dan jamur crispy buatan sendiri

Sungguh nikmat luar biasa...

Salam Belajar sambil Nyantai,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com
www.facebook.com/fatchurrozif1

Friday, October 14, 2011

Hanya Orang Tidur Yang Tidak Berbuat Salah

Dalam menjalani dunia entrepreneur banyak sekali hal yang saya alami

Ada yang sedih dan ada yang senang

Termasuk berbicara soal Ke-GAGALAN ini adalah hal yang paling sensitif dan sangat personal
Teman-teman saya biasa menyebut kegagalan dengan "belum berhasil" (padahal sama saja he..he...)

Beberapa bulan ini saya dihadapkan pada banyaknya kegagalan yang terjadi dalam bisnis saya

Bayangkan saja....
Dalam waktu 4 bulan saya sudah menjalani lebih dari 7 bisnis baru yang berakhir pada semakin sering saya mengalami kegagalan

Sungguh tidak mudah menghadapinya...
Sampai-sampai saya puasa melakukan semua hal baru dan lebih memilih untuk beristirahat saja dirumah dari pada modal semakin lama semakin menipis karena melakukan manuver yang tidak terkontro

Namun.... ungkapan dari pendiri IKEA ini sungguh menenangkan hati dan mental saya untuk segera berani Action dan memulai bergerak daripada tidak berbuat salah karena kita diam.

Ingvar Kampard berkata "Hanya orang yang tidur yang tidak berbuat salah" artinya berbuat salah itu wajar namanya juga kita melakukan hal baru.
Namun....jangan lupa koreksi diri dan terus bergerak maju
Karena orang lain juga terus bergerak maju, jadi kita jangan diam saja menunggu belas kasihan orang lain

Jangan lupa "Tangan diatas lebih baik daripada tangan diatas"
Kalau kita berhenti kita tidak akan bisa lagi berbuat untuk banyak orang
Tidak bisa lagi beramal seperti yang seharusnya kita lakukan

Intinya...
Kini saya siap untuk bergerak
Siap untuk maju lagi
Jadi tunggu saya teman-teman

"Ayo kita saling menyalip ditikungan lagi"

Salam Menyalip ala STONER,

Fatchur Rozi
http://imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Thursday, October 13, 2011

Business Circle

Business Circle

Tulisan ini saya tulis ditengah sesi seminar yang saya isi di kampus Bina Sarana Informatika BOGOR

Dalam sesi sebelumnya ada mahasiswa yang bertanya mengenai bagaimana mengatasi masalah dalam berbisnis.

Lalu saya teringat dengan rumus diatas


Maksudnya kurang lebih seperti ini...

Dalam berbisnis atau memulai usaha yang penting kita Action terlebih dahulu
Tidak usah banyak berpikir, karena kalau sudah terlalu banyak berpikir yang ada biasanya adalah tidak jadi memulai usaha karena takut

Setelah kita Action tentu akan timbul Masalah/Problem dalam bisnis tersebut
Mungkin tidak laku atau mungkin hal lainnya..

Naah...disinilah waktunya kita melakukan Evaluasi terhadap apa yang sudah kita lakukan
Kalau kurang promosi, berarti kita mulai pikirkan cara berpromosi yang tepat
Atau banyak masukan dari pelanggan yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya oleh kita
Namun yang pasti, Evaluasi baru bisa dilakukan apabila Action sudah dilakukan

Berikutnya yang terakhir yakni Solusi
Apabila sudah melakukan evaluasi tentu kita akan menemukan solusi yang harus segera diimplementasikan

Karena rumus ini bentuknya bulat

Jadi, setelah ditemukan solusi tentu kita akan kembali ke proses awal yakni Action Setelah Action tentu akan timbul lagi masalah/problem

Lalu kita akan Evaluasi lagi dan akan ketemu solusi begitu seterusnya

Saya rasa rumus ini cocok sekali dengan dunia usaha
Karena kita para pengusaha memang tidak boleh berhenti berinovasi
Dan terus bergerak sesuai dengan dinamika bisnis yang kita tekuni

Oke, saya rasa cukup sharing kali ini....
Saya harus segera mengisi sesi seminar berikutnya

Salam Hangat,

Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Friday, September 23, 2011

The Beautiful MAGIC world

Bersama Pak Indro Julian Sang Empu Sulap Indonesia

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kesempatan yang sangat langka & istimewa

Akhirnya saya mendapat kesempatan untuk belajar ilmu sulap langsung dari guru besar sulap Indonesia Pak Indro Julian 

Sekedar Info, Pak Julian (panggilan akrab beliau) Juga guru sulap dari beberapa pesulap besar negeri ini seperti Uya Kuya dan Demian

Berarti saya adik kelas Uya & Demian dooong he..he..he..


Belajar ilmu sulap adalah impian saya semenjak kecil dan kini sudah kesampaian.


Tidak terhitung sudah berapa banyak orang yang terpukau dengan teknik sulap yang saya peragakan. 
Meskipun teknik tersebut adalah teknik sederhana seperti membengkokkan sendok, merubah daun menjadi uang, menghilangkan koin, memperbanyak uang, Koin tembus dari mata ke belakang kepala, menyetir mobil sambil ditutup mata dll


Saya lebih tertarik dengan sulap yang tidak memerlukan peralatan khusus karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.


Kini, dunia sulap bukan lagi sesuatu yang tidak bisa dijangkau
Siapapun bisa belajar, karena kini sulap banyak diajarkan di Mal-mal


Anak saya si Aiko 5th, senang sekali mempertunjukkan sulap yang saya ajarkan kepada teman-temannya.


Rupanya sulap juga baik buat menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak


Jadi....


Apakah anda juga suka belajar sulap seperti saya?

MAGIC made the world more beatutiful


Salam Hangat,


Fatchur Rozi
http://fatchur-rozi.blogspot.com

Friday, August 26, 2011

Obrolan Katrok Anak Muda


Kemaren terkesan dengan obrolan sahabat saya  yang satu ini.
Denni Delyandri pemilik kerajaan bisnis oleh-oleh khas Batam dan memiliki prestasi segudang ini.

Ditengah kelakar yang kita bincangkan, ternyata ada celetukan yang cukup serius mengenai semangat yang dimilikinya.

Kunci dari kesuksesan saya cuma satu
Bisnis ala semut
Nah lho...tambah bingung aja khan..????

Artinya kalau kita mentok, cepet belok action lagi
Kepentok lagi belok lagi dst...

Sampai akhirnya ketemu dengan bisnis atau cara yg cocok dengan kita
tentu saja cocok dengan uang yang diperoleh hahahahah

Ternyata tipis sekali jarak antara orang sukses dengan yang putus asa
Wallahua'lambisshawab

Fatchur Rozi

Monday, August 15, 2011

School, Homeschool, dan Flexi-school

Berbeda dengan kebiasaan di Amerika Serikat yang lebih populer dengan sebutan homeschooling, para praktisi pendidikan rumah di Inggris lebih menyukai sebutan "home education" atau kalau diterjemahkan adalahpendidikanrumah. Sebab, education maknanya lebih luas dan daripadaschooling yang merupakan satu bentuk pendidikan yang tersruktur.

Di luar sekolah (schooling) dan pendidikanrumah (home-ed), di Inggris mengenal model lain yaitu flexi-schooling. Ada lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan beberapa hari dalam seminggu (2-3 hari) atau term, ke sekolah. Sisanya, siswa belajar sendiri di luar lembaga tersebut.

Nah, lembaga yang menyediakan layanan pendidikan 3 hari dalam seminggu itu tidak disebut home education atau homeschooling. Tetapi lembaga itu masuk kategori flexi schooling, alias sekolah fleksibel. Posisi flexi
schooling berada di antara homeschooling/home education dan schooling.

***

Aku ingin menjadikan tulisan mengenai praktek pendidikan di Inggris itu sebagai refleksi tentang penggunaan istilah homeschooling di Indonesia.

Di belahan dunia manapun, baik di Amerika, Inggris, Australia, Philipina, dll; yang disebut homeschooling atau home education adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga. Kalau pendidikan diselenggarakan oleh sebuah lembaga tertentu, maka sebutannya PASTI bukan disebut homeschooling atau home education. Sebutan untuk lembaga pendidikan itu bisa bermacam-macam: school, academy, dsb.

Nah, di Indonesia ini banyak sekali lembaga-lembaga yang menyebutkan diri sebagai homeschooling. "Homeschooling ABC" atau "XYZ Homeschooling". Penyebutan lembaga-lembaga dengan sebutan homeschooling itu menimbulkan kerancuan dan tidak sehat dalam proses edukasi masyarakat.

Masyarakat mendapatkan informasi yang salah tentang homeschooling. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan tentang homeschooling pun menjadi aneh: berapa biaya masuk homeschooling, adakah lokasi homeschooling di dekat rumah saya, bagaimana mendapatkan franchise homeschooling, bagaimana cara mendirikan homeschooling, dsb?

Beberapa praktisi dan pemerhati homeschooling sudah berulang kali mengingatkan bahwa sebutan homeschooling itu untuk keluarga, bukan lembaga. Tetapi, suara itu kalah gempita dibandingkan promosi "homeschooling ABC" yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis yang menggelontorkan banyak dana untuk mendapatkan siswa.

***

Melalui posting ini, aku ingin menuliskan sekali lagi tentang penggunaan istilah homeschooling ini, sebelum kondisinya semakin parah dan Indonesia menjadi bahan cemoohan di dunia internasional akibat nafsu bisnis yang disalurkan dengan cara yang tidak sehat ini.

Mengulang prolog posting ini, diantara sekolah (schooling) dan sekolahrumah (homeschooling) itu sebenarnya ada satu kategori yang disebut flexi-schooling. Nah, lembaga-lembaga di Indonesia yang menyebutkan diri sebagai "homeschooling ABC" atau "XYZ Homeschooling" itu sebenarnya masuk dalam kategori "flexi-school".

Dia disebut school (sekolah) karena dia adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan serupa dengan sekolah formal. Dia dibedakan dengan sekolah yang biasa karena pendekatannya berbeda: masuk 2-3 hari/minggu, menggunakan pendekatan yg berbeda, dsb. Tetapi dia bukan homeschooling.

Apa yang salah dengan sebutan flexi-school?
Mengapa tetap ingin menggunakan sebutan homeschooling untuk nama lemabaga? Bukankah flexi-school adalah sebuah inovasi pendidikan yang keren juga? Bukankah ada banyak kelompok masyarakat yang membutuhkan pendidikan dengan model flexi-school? Mereka tak cocok dengan sekolah, tetapi mereka juga tak sanggup menyelenggarakan sendiri pendidikan di rumah (homeschooling/home ed).

Bukankah keren juga kalau sebutannya adalah "PKBM ABC", "Lembaga Pendidikan CDE", "Sekolah Fleksi XYZ" atau sebutan-sebutan lain yang intinya adalah menyelenggarakan pendidikan yang fleksibel?

Mengenai sebutan itu, ada sebagian lembaga yang berdalih bahwa mereka adalah Komunitas Homeschooling. Sebutan komunitas ini juga perlu dilihat dengan cemat. Praktek yang umum di dunia internasional, yang disebut komunitas itu adalah kumpulan dari para anggota yang melakukan kegiatan bersama; model pengelolaan dan pembiayaannya bersifat kolektif.

Komunitas bukanlah lembaga yang dimiliki satu orang, apalagi lembaga yang tujuannya untuk mencari keuntungan bisnis.

***

Sekali lagi, mari kita tempatkan istilah-istilah itu pada tempatnya yang tepat. Sekolah adalah sekolah, dia masuk dalam jalur pendidikan formal. Sekolah fleksi adalah lembaga pendidikan non-formal. Sekolahrumah atau pendidikanrumah adalah pendidikan keluarga yang berada dalam pendidikan informal.

Dengan mulai menempatkan hal-hal pada tempatnya yang tepat, semoga kita menjadi bagian dari solusi untuk mengedukasi masyarakat, bukan bagian dari pembuat masalah.

Sumber:
http://rumahinspirasi.com/homeschooling/school-homeschool-flexi-school/

Monday, August 8, 2011

Cangkir Rejeki


Dalam beberapa bulan ini saya menerjuni begitu banyak bisnis baru
Mulai dari yang hasilnya besar sampai dengan yang membuat tekor
Mulai dari bisnis kuliner, jualan mainan sampai belajar sulap sudah dijalani

Namun yang menarik adalah....
Dari setiap bisnis dan ilmu baru yang saya pelajari ini
Saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ....

"Apapun bisnisnya, yang penting hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan"

Apabila kita cukup puas dengan bisnis dengan hasil yang cukup untuk hidup selama 1 hari
Berarti kita sudah cocok dengan bisnis ini

Namun
Bila kita menginginkan lebih ...
Coba pelajari lebih detail berapa sebenarnya keuntungan dari bisnis yang kita jalani saat ini
Bila kurang sesuai, coba ditingkatkan
Apabila belum bisa, maka bertanyalah kepada orang yang lebih tahu mengenai hal tersebut

Karena pada dasarnya bisnis itu adalah cermin dari diri kita
Apabila kita memiliki wadah sebesar cangkir
Maka rejeki kita juga hanya sebesar cangkir

Namun bila kita memiliki wadah sebesar lapangan bola (tapi bukan futsal ya....)
Maka rejeki yang akan kita dapat niscaya akan sebesar lapangan bola

Dan begitu seterusnya....

Naaah.....
Sekarang tugas kita bersama untuk melakukan perhitungan ulang mengenai diri serta bisnis kita
Sudah benarkah dengan mimpi kita?
Kalau masih kurang tepat, coba setting ulang atau kalau perlu di reset ulang (kalau istilah komputer)

Kalau ingin menjadi pedagang
Apakah kelas kita PKL, toko kelontong, minimarket, supermarket atau hypermarket
It's up to you

Salam FUNTASTIK,

Fatchur Rozi

http://imucu.com
http://fatchur-rozi.blogspot.com