Tuesday, February 10, 2009

Problem ...Why Not ?

Dalam sebuah pertemuan bersama Mastermind Juara, saya membawakan materi yang berjudul Problem…Why Not?.

Materi ini kami ambil setelah melihat perkembangan usaha teman-teman yang sudah mulai menggeliat dan telah bertemu dengan masalahnya masing-masing.

Mas Febri (Kingdom Board Game) ketemu dengan cobaan pertamanya perihal start up the business. Ternyata tidak mudah untuk memulai sesuatu yang masih asing di Indonesia.

Mas Samurai yang mulai melihat adanya gejala penurunan omset di outletnya di Royal Plasa sehingga dari 4 outlet baju yang dimilikinya akhirnya salah satu harus ditutup untuk sementara.

Mas Ferdian dengan komunitas Hip-hopnya yang mulai mengalami proses untuk membuat label Indie serta berusaha focus di Produksi Kaos

Udin yang baru saja membuka cabang kedua outlet vouchernya juga tidal lepas dari masalah, maklum dari yang biasanya punya satu outlet dengan modal seadanya kini memiliki 2 outlet yang harus didukung dana segar

Pak Budi yang mulai melihat  apa yang direncanakan untuk mendaur ulang kemasan produknya juga belum ketemu produsen yang tepat Untuk dapat membantunya

Yaaach…. Inilah hidup, kita akan selalu dihadapkan pada suatu masalah. Namun apakah kita harus menyerah dengan masalah……..??????

Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali kita selalu dihadapkan pada permasalahan. Coba bayangkan seandanya anak kecil yang baru mau belajar berjalan dan jatuh…… kemudian dia kapok dan berhenti untuk belajar berjalan lagi, apa yang akan terjadi???? Jelas anak tersebut tidak akan pernah bias berjalan.

Masalah dapat dilihat dari 2 sudut pandang yang berbeda, yang pertama dari sudut negative dan akhirnya selalu menyalahkan orang lain atas kegagalan yang kita alami. Kedua, melihat dari sudut pandang positif…yakni berusaha melihat sebuah masalah dan kegagalan sebagai laboratorium untuk belajar. Maksudnya tidak ada dalam kamusnya kata gagal yang ada hanya belum sukses atau belajar.

Sebuah contoh yang menarik untuk disimak yakni, untuk mendapatkan santan maka dibutuhkan proses yang amat panjang.

Pertama, untuk mendapat sebutir kelapa harus dipetik dari pohon lebih dulu sakit rasanya di petik dari pohon

Kedua, untuk mengambil dagingnya maka kelapa tersebut harus dicabut serabutnya lalu di belah batok kelapanya dan diambil dagingnya sakit sekali

Ketiga, daging kelapa harus diparut untuk kemudian dicampur dengan air agar dapar diperas sakit lagi

Ada tiga proses inti untuk menjadi santan. Artinya apa?....untuk menjadi semakin dewasa maka kita harus melalui beberapa proses yang kadang memang sangat menyakitkan. Tinggal pilihan kita apakah mau menghadapi maslaah tersebut meskipun sakit atau malah menyerah dan melarikan diri dari masalah.

Dalam setiap do’a kadang kita mengucapkan do’a seperti ini “ Ya Tuhan… Jauhkanlah dari godaan syaitan yang terkutuk”. Namun kalau kita mau lebih realistis maka do’a kita akan berubah seperti ini “ Ya Tuhan… Kuatkanlah hambamu dalam menghadapi setiap cobaan”

Ada yang mengartikan bahwa setiap masalah sebenarnya hanyalah semacam ujian bagi kita untuk dapat naik kelas. Artinya, materi untuk ujian sebenarnya sudah kita miliki tinggal apakah kita mau berpikir atau tidak.

Naaahhh…. Yang manakah pilihan kita. Semoga pilihan kita adalah yang tebaik amiiinn.

Salam Dahsyat!!!

R O Z I

http://fatchur-rozi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment