Suatu hari, saya melewati sebuah pemukiam kumuh dipinggiran Jakarta.
Saya bertanya pada teman yang kebetulan ada disebelah " Kok mau ya, orang-orang ini hidup dan tinggal diatas sungai yang kumuh dan bau???"
Bukan bermaksud apa-apa, cuma waktu itu terlintas dipikiran saya "Kok ada ya, orang hidup seperti ini"
Sungguh jawaban yang saya terima diluar dugaan.
Dengan entengnya teman saya bilang "Lha...kita sendiri, kok mau kerja diperusahaan ini dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Kok mau-maunya?????"
Naaaahhh.... loohhh. Seperti disambar geledek rasanya mendengar jawaban ini.
Sayapun berpikir " Oh..iya juga. Kenapa saya mau menjalani hidup seperti ini??? jangan-jangan ada orang lain yang berpikiran sama dengan saya waktu itu. Mungkin mereka juga melihat saya dan bertanya, kok ada ya..orang yang hidup seperti itu?????"
Memang terkadang kita kerap berpikiran dari satu sudut pandang saja.
Istilah "rumput tetangga lebih hijau" mungkin banyak di yakini oleh banyak orang.
Padahal kalau kita melihat dari sudut terbalik, mungkin malah lebih banyak orang yang melihat keberhasilan kita melebihi apa yang sudah dicapainya.
Alhamdulillah ya Allah....
setelah satu persatu mensyukuri apa yang telah hambamu dapat
Ternyata sungguh segala fikiran negatif yang pernah muncul menjadi hilang dan diganti dengan rasa syukur yang berlimpah.
Rupanya kehidupan memang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, sama halnya dengan dua sisi mata uang yang harus dilihat tidak hanya dari satu sisi.
Hari itu saya belajar...... rupanya sudah waktunya saya berubah menjadi lebih baik yang tentunya dengan segala resiko yang saya hadapi.
Wish me luck
Fatchur Rozi